Rabu 30 Sep 2020 06:18 WIB

Kunci Sukses Kuliah,  Harus Tahu Apa yang Diperjuangkan

Hal pertama yang perlu dilakukan yakni percaya kemampuan diri sendiri.

Millennial Coach, Ripan Karlianto tampil menjadi narasumber Seminar Inspirasi (SERASI) yang diadakan oleh STMIK Nusa Mandiri untuk mahasiswa baru tahun kuliah 2020/2021.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Millennial Coach, Ripan Karlianto tampil menjadi narasumber Seminar Inspirasi (SERASI) yang diadakan oleh STMIK Nusa Mandiri untuk mahasiswa baru tahun kuliah 2020/2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kampus STMIK Nusa Mandiri sangat peduli dengan keberhasilan para mahasiswanya dalam menekuni kuliah dari saat pertama kali menjejakkan kakinya di kampus tersebut sampai lulus. 

Untuk itu, STMIK Nusa Mandiri memberikan pembekalan kepada para mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa yang berhasil dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Salah satu caranya adalah melalui Seminar Inspirasi (SERASI). Tahun 2020, untuk pertama kalinya SERASI yang bertajuk FLASH (Fun, Collaborate, Action, Society, and Humanity) digelar secara  daring  melalui Youtube channel Nusa Mandiri. Acara yang diadakan pada Sabtu (12/9) itu menghadirkan nara sumber  alumnus STMIK Nusa Mandiri yang juga Millennial Coach dan manajer training di salah satu perusahaan startup di Indonesia, Ripan Karlianto. 

Poin penting yang disampaikan oleh Ripan Karlianto adalah, kalau ingin menjadi mahasiswa yang sukses dalam bidang akademik maupun non-akademik, maka mahasiswa harus tahu apa yang dia perjuangkan. Dan itu harus dilakukan sedini mungkin, sejak awal memasuki bangku kuliah.

“Saat ini teman-teman mahasiswa baru kampus STMIK Nusa Mandiri seharusnya sadar, ini adalah waktu yang tepat untuk teman-teman memulai,” jelas pria yang pernah bekarir sebagai Senior Trainer bersama Merry Riana.

Ia mengatakan, bahwa seharusnya para mahasiswa  bukan hanya bangga dengan kampus STMIK Nusa Mandiri tetapi terhadap diri sendiri juga.

“Kita tidak perlu membandingkan kampus STMIK Nusa Mandiri dengan perguruan tinggi negeri atau swasta lainnya, tapi poinnya adalah tergantung dari kitanya. Apakah kita ingin menjadi besar di sebuah instansi/kampus yang sudah besar, walaupun di tempat teman-teman nanti berkarir belum ada yang mengenal Nusa Mandiri. Tapi yang membuat kampus STMIK Nusa Mandiri ini besar dengan sadar akan potensi diri sendiri,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ripan menegaskan, hal pertama yang perlu dilakukan yakni percaya dengan kemampuan diri sendiri, lalu selanjutnya orang di sekitar akan mempercayai kemampuan yang sudah dimiliki teman-teman mahasiswa.

“Selain itu, teman-teman harus sadar akan potensi diri sendiri. Teman-teman mahasiswa baru di Kampus STMIK Nusa Mandiri juga harus tahu  apa yang teman-teman ingin perjuangkan. Jadi, apa yang sedang teman-teman perjuangkan? Buat apa teman-teman melanjutkan kuliah di STMIK Nusa Mandiri?” bebernya.

Pria berusia 29 tahun ini menjelaskan, jika dari awal tidak tahu apa yang ingin diperjuangkan saat ini, maka ke depannya pun tidak akan tahu apa yang didapatkan. Sedangkan yang sudah tahu apa yang ingin diperjuangkan, itu belum tentu mencapai apa yang diperjuangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement