Selasa 29 Sep 2020 21:26 WIB

51 Obyek Wisata di Magelang Dibuka Kembali

Obyek wisata Magelang yang dibuka lagi menerapkan protokol kesehatan ketat.

Wisatawan mengunjungi kawasan wisata baru Svargabumi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (6/9). Spot wisata di tengah sawah dengan konsep instagramable ini viral dan ramai dikunjungi wisatawan. Dengan tiket masuk Rp 25 ribu wisatawan bisa berkeliling dan berfoto di lokasi yang bertempat di Selatan Candi Borobudur ini. Di sini wisatawan disuguhi pemandangan dan fasilitas seperti di Pulau Bali.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan mengunjungi kawasan wisata baru Svargabumi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (6/9). Spot wisata di tengah sawah dengan konsep instagramable ini viral dan ramai dikunjungi wisatawan. Dengan tiket masuk Rp 25 ribu wisatawan bisa berkeliling dan berfoto di lokasi yang bertempat di Selatan Candi Borobudur ini. Di sini wisatawan disuguhi pemandangan dan fasilitas seperti di Pulau Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebanyak 51 objek wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah dibuka kembali pada masa pandemi COVID-19. Obyek wisata ini menerapkan protokol kesehatan ketat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengatakan objek wisata yang telah dibuka kembali ini merupakan objek wisata yang betul-betul siap. Sebelum beroperasi, pengelola harus melakukan uji coba atau simulasi penerimaan pengunjung.

Baca Juga

"Kita harus berhati-hati, mereka harus matang, karena daya tarik wisata ini, tidak hanya pengelola, tidak hanya pelaku, tetapi ada pengunjung," katanya dalam acara Self Delcare Pelaku Destinasi Wisata menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Magelang.

Ia menyampaikan sebelum dibuka kembali pengelola harus menyiapkan standar prosedur operasional (SOP) dan ada deklarasi terkait dengan kesanggupan pengelola menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia dari 51 objek wisata yang sudah buka tersebut telah siap dengan SOP yang ada pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus.

"Semua sudah siap. Namun, tidak bisa dilepas begitu saja, butuh monitoring dan evaluasi untuk pembinaan dan protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya.

Ia menyampaikan pengelola objek wisata tetap harus berhati-hati, SOP yang sudah dibuat harus betul-betul dilakukan, jangan sampai muncul klaster baru COVID-19 dari objek wisata tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement