REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kota Ambon kembali bergeser ke zona oranye dengan resiko penularan sedang didasari tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kita kembali masuk ke zona oranye setelah sebelumnya ada di zona merah, karena tingkat kesembuhan yang meningkat dan disiplin masyarakat semakin baik," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kota Ambon, Joy Reiner Adriaansz, Jumat (25/9).
Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien mengalami peningkatan data per 24 September 2020 dari total kasus positif sebanyak 2.147, dirawat 833, sembuh 1.285 dan meninggal dunia 29 orang. Hasil evaluasi skor zonasi Kota Ambon juga mencapai 1,91, setelah sebelumnya hanya 1,47.
Penurunan risiko penularan Covid-19 di Kota Ambon menunjukkan hasil upaya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PSBB transisi yang telah memasuki tahap kelima. "Pemerintah dan masyarakat bekerja keras mengendalikan penyebaran Covid-19, dengan kesadaran tinggi mengikuti aturan protokol kesehatan," katanya.
Saat ini, kota Ambon menerapkan PSBB transisi tahap lima yang berakhir 27 September 2020. Sesuai rencana, akan dilanjutkan PSBB transisi tahap enam selama 14 hari kedepan, dan tetap melaksanakan operasi yustisi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Kami bersyukur warga Ambon semakin peduli dan mengikuti anjuran pemerintah, walau pun memang belum semuanya, dan masih terdapat kekurangan di sana-sini," ujarnya.
Joy mengemukakan, jika PSBB transisi berjalan dengan baik, tidak tertutup kemungkinan Kota Ambon bisa bergeser ke zona kuning, daerah dengan risiko penularan Covid-19 rendah. "Kita juga harus terus meningkatkan kewaspadaan agar jangan terperosok lagi ke zona merah. Ini pekerjaan berat kita ke depan," ujarnya.