REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Uno meminta pemerintah untuk segera mengeksekusi program bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi. Menurutnya, yang harus menjadi prioritas adalah perekonomi keluarga serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Ekonomi keluarga harus mendapat perhatian jangan sampai nanti berujung pada krisis pangan dan krisis sosial,” kata Sandiaga dalam keterangan, Rabu (24/9).
Sandiaga mengatakan, pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat pengeluaran keluarga semakin besar. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini melanjutkan, sebaliknya pendapatan mereka justru malah menurun akibat aktivitas yang dibatasi itu.
"Semakin sering di rumah ternyata kebutuhan keluarga bertambah. Nah ini yang membebani hidup kita. Tapi keluarga kita harus sikapi dengan bagaimana caranya untuk beradaptasi pada kenormalan baru," katanya.
Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyebutkan, walaupun pengeluaran dirasa semakin banyak namun justru angka inflasi malah minus. Bahkan, sambung dia, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan angka inflasi Juni 2020 minus 0,01 persen.
Dia melanjutkan, disisi lain meskipun pemerintah sudah mengendalikan harga komoditas pangan tetapi saat ini daya beli masyarakat menurun drastis. Dia berpendapat, kondisi itu membuat permintaan pangan pun ikut surut mengingat ekonomi saat ini adalah berbasis kebutuhan.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa pandemi ini akan mengakibatkan terjadinya krisis. Menurutnya, hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa ekonomi Indonesia kontraksinya bisa minus hingga 3 persen.
Dia pun menghimbau masyarakat agar saling membantu agar bisa bertahan di tengah pandemi. Menurutnya, masyarakat harus saling menguatkan dan harus fokus serta jangan terpecah belah.
"Di tengah pandemi ini saatnya kita ulurkan tangan, bangkit di saat sulit, ekonomi kita prioritaskan, insya Allah kita akan menang melawan Covid-19," katanya.