REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan bahwa kunci pemulihan ekonomi di Provinsi Lampung adalah kepatuhan masyarakat setempat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Masyarakat harus patuh menerapkan protokol kesehatan, sebab aktivitas perekonomian bakal bergerak jika angka COVID-19 di Provinsi Lampung turun," ujar Fahrizal Darminto, di Bandarlampung, Rabu (23/9).
Ia mengatakan, dengan adanya dukungan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat maka aktivitas ekonomi akan kembali berjalan, namun dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan.
"Perekonomian lesu terjadi karena angka COVID-19 masih terus bertambah, sehingga kita harus menjaga protokol kesehatan agar angka COVID-19 menurun," ucapnya.
Menurutnya, beragam sektor harus kembali dilakukan pengetatan protokol kesehatan, salah satunya sektor kepariwisataan, agar pemulihan sektor ekonomi dapat terjadi.
"Meski resesi kita tetap bertahan dengan mengandalkan sektor pertanian," ujarnya.
Berdasarkan data yang di publikasi oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, ekonomi Lampung pada kuartal II 2020 tercatat minus 3,57 persen year on year (yoy), terkontraksi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang masih tumbuh positif sebesar 1,73 persen (yoy).
Kontraksi pertumbuhan ekonomi Lampung kuartal II 2020 tercatat lebih dalam dibandingkan Sumatera ( minus 3,01 persen/yoy), namun masih relatif lebih baik dibandingkan nasional ( minus 5,32 persen/yoy, sehingga capaian tersebut menempatkan Lampung secara spasial pada peringkat ketujuh dari 10 provinsi di Sumatera.