Rabu 23 Sep 2020 14:51 WIB

Taman Safari Prigen Tambah Koleksi Singa dan Jerapah

Tiga ekor bayi singa dan seekor bayi jerapah lahir di Taman Safari Prigen.

Anak jerapah bersama jerapah dewasa di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Taman Safari Prigen menambah jumlah satwanya dengan kelahiran tiga ekor bayi singa dan seekor bayi jerapah.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Anak jerapah bersama jerapah dewasa di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Taman Safari Prigen menambah jumlah satwanya dengan kelahiran tiga ekor bayi singa dan seekor bayi jerapah.

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, menambah koleksi satwa asal Afrika menyusul lahirnya tiga bayi singa dan satu bayi jerapah di sana. Sehingga saat ini jumlah singa sebanyak 22 ekor dan jerapah sebanyak sembilan ekor.

Baca Juga

General Manager Taman Safari Prigen Diaz Yonadiedi mengatakan, kelahiran empat ekor satwa eksotis ini diawali dengan kelahiran dari tiga bayi singa pada 10 Juni 2020 yang diberi nama Abra, Caga, dan Ahmad. Lalu, seekor jerapah lahir pada 5 Agustus 2020 dan diberi nama Corona.

"Nama itu mengingat saat ini masih dalam masa pandemi," kata Diaz di Pasuruan, Rabu (23/9).

Sementara itu, Dokter Hewan Taman Safari Prigen Nanang Tedjo Laksono menceritakan proses kelahiran keempat satwa tersebut. Kelahiran keempat satwa ditangani langsung oleh tim medis maupun perawat satwa.

"Bayi singa Abra, Caga, dan Ahmad lahir dari indukan jantan bernama Frans dan betina Fina. Sedangkan bayi jerapah bernama Corona lahir dari pejantan Dhafi dan Niken," ujar Nanang.

Ia menjelaskan, singa betina dewasa pada usia antara tiga atau empat tahun, sedangkan jantan di usia empat atau lima tahun dengan masa kebuntingan singa sekitar 105-114 hari atau setara 3,5 bulan. Induk singa akan mencari tempat yang aman dan nyaman untuk proses melahirkan dengan jumlah anak rata-rata berkisar dua hingga enam ekor.

Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN) status satwa singa adalah Vulnerable (rentan). Sementara dalam data Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), singa termasuk satwa dalam daftar Appendix I yang artinya tidak boleh diperdagangkan.

Nanang melanjutkan, jerapah baik jantan maupun betina akan memasuki masa dewasa secara seksual pada usia tiga atau empat tahun. Perkawinan jerapah terjadi sepanjang tahun, terutama pada musim hujan dengan masa kebuntingan selama 14 bulan. Betina biasanya akan hamil pada pertama kalinya pada usia empat tahun dan melahirkan dalam posisi berdiri.

Jerapah adalah hewan yang tidak teritorial dan hewan sosial, membentuk suatu kawanan dengan anggota yang tidak tetap. Betina cenderung berasosiasi dengan jerapah yang lain, terutama saat punya anak. Sementara jerapah jantan biasanya meninggalkan induknya pada usia tiga tahun.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement