Selasa 22 Sep 2020 20:43 WIB

Pemkab Wonosobo akan Borong Hasil Pertanian Lokal

Harga hasil pertanian lokal Wonosobo merosot pada masa pandemi Covid-19

Red: Nur Aini
Pekerja menata sayur kubis yang baru dipanen di perladangan kawasan dataran tinggi Dieng Desa Sikunang, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). Menurut petani sejak pandemi COVID-19 lima bulan lalu harga kubis terus merosot dari Rp3.500 per kilogram menjadi Rp500 per kilogram di tingkat petani akibat menurunnya permintaan pasar.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pekerja menata sayur kubis yang baru dipanen di perladangan kawasan dataran tinggi Dieng Desa Sikunang, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). Menurut petani sejak pandemi COVID-19 lima bulan lalu harga kubis terus merosot dari Rp3.500 per kilogram menjadi Rp500 per kilogram di tingkat petani akibat menurunnya permintaan pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, melalui Surat Edaran (SE) Bupati nomor 510/190/2020 akan memborong hasil pertanian lokal yang harganya merosot pada masa pandemi Covid-19 ini.

Sekda Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo di Wonosobo, Selasa (22/9), mengatakan melalui SE tersebut, Pemkab Wonosobo berkomitmen membantu petani dengan membeli hasil ladang mereka yang kemudian dipasarkan ke para pegawai termasuk jajaran TNI/Polri melalui koperasi.

Baca Juga

"Teknis pembelian hasil pertanian lokal Wonosobo akan melalui Koperasi Dharma Praja, Koperasi Primkop Kartika Kodim 0707, dan Primkopol Tri Sakti Polres Wonosobo dengan harga wajar sehingga tidak menimbulkan kerugian pada para petani," katanya.

Kebijakan yang tertuang dalam SE Bupati Tentang Bela Beli Produk Pertanian Wonosobo Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19 tersebut, menurut Andang diharapkan mampu menggairahkan sektor pertanian untuk tetap bertahan menghadapi masa masa prihatin akibat wabah Covid-19.

Andang menyampaikan implementasi di lapangan nantinya setiap koperasi yang telah ditunjuk akan melakukan pembelian produk hasil pertanian lokal melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) masing-masing, untuk selanjutnya didistribusikan ke ASN dan personel TNI/Polri dengan sistem paket. Harga per paket minimal Rp 10 ribu.

"Harga jual dari Koperasi akan sama dengan harga beli di petani, sehingga penjualan ini memang tanpa laba alias nonprofit," katanya.

Hasil-hasil pertanian di Kabupaten Wonosobo dalam beberapa waktu terakhir jatuh harga ke titik terendah, sehingga banyak petani memilih membiarkan panennya membusuk di ladang. Harga sayuran di tingkat petani di daerah Buntu, Kecamatan Kejajar, jauh di bawah harga normal, seperti kubis Rp 200-Rp 500 per kilogram, cabai hijau Rp 5.000, dan cabai merah Rp 7.000 per kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement