Senin 21 Sep 2020 20:46 WIB

Reisa: Kita Tetap Harus Disiplin

Pada hari ini terjadi penambahan 4.176 kasus baru Covid yang merupakan rekor harian.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.
Foto: @BNPB_Indonesia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara harian belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan, grafiknya jelas menanjak.

Penambahan kasus di level 2.000-an orang per hari pertama kali tercatat pada awal Juli lalu. Butuh waktu hampir dua bulan, hingga akhir Agustus untuk menyentuh angka kasus baru 3.000-an orang per hari.

Baca Juga

Namun kini, tak sampai sebulan, Indonesia bahkan sudah dua kali mencatatkan penambahan kasus baru di atas 4.000 orang per hari. Keduanya dilaporkan pada Sabtu (19/9) dan Senin (21/9). Jeda yang terjadi pada Ahad (20/9) pun sebenarnya mencatatkan kasus baru nyaris 4.000 orang, yakni 3.989 kasus dalam sehari.

Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kembali diterapkan di DKI Jakarta juga tampaknya belum cukup membantu mengurangi penambahan kasus harian. Selama sepekan terakhir, DKI Jakarta sendiri masih konsisten memuncaki ranking provinsi penyumbang penambahan kasus terbanyak. Rata-rata kasus baru di ibu kota bahkan masih di kisaran 1.000 orang per hari.

Secara nasional, jumlah kasus aktif Covid-19 pun masih terus meningkat. Bila pada awal pekan lalu jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 55 ribu orang, pada Senin (21/9) ini angkanya sudah lebih dari 58 ribu orang. Kasus aktif adalah jumlah kasus positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan, baik isolasi mandiri atau perawatan di fasilitas kesehatan.

"Hari ini jumlah kasus aktif mencapai 58.378 terjadi kenaikan 582 kasus aktif dibandingkan kemarin. Hari ini terjadi penambahan yang signifikan yaitu sebanyak 4.176 kasus baru," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (21/9).

Reisa menjelaskan, angka kasus aktif dan penambahan kasus baru setiap harinya yang masih cukup tinggi merupakan cerminan dari meningkatnya kapasitas pelacakan dan pemeriksaan yang dilakukan pemerintah. Perluasan pelacakan atau tracing dan pemeriksaan atau testing adalah cara terbaik untuk memutus rantai penularan, dengan cara mengisolasi kasus positif.

"Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan telah diperiksa 20 ribu hingga 40 ribu lebih orang per harinya di seluruh Indonesia. pemeriksaan dilakukan di 343 laboratorium di seluruh Indonesia," kata Reisa.

Berkaca pada data penambahan kasus yang masih cukup tinggi, Reisa kembali meminta masyarakat agar tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Protokol yang dimaksud adalah pelaksanaan 3M yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Protokol kesehatan menjadi jurus terampuh, bersama dengan pelacakan dan pemeriksaan, untuk menekan penularan.

"Pandemi memang masih berlangsung. Jadi kita tetap harus disiplin. Berbagai penelitian telah membuktikan kombinasi 3M itu berhasil menekan angka penularan ke titik terendah," kata Reisa.

Per Senin (21/9) ini, rekor penambahan kasus kembali terpecahkan dengan angka 4.176 kasus baru dalam 24 jam. Angka menjadikan Indonesia memiliki jumlah kasus kumulatif Covid-19 sebanyak 248.852 orang sejak awal Maret lalu. Sementara itu, jumlah kasus sembuh juga bertambah 3.470 orang pada hari ini dan kasus meninggal dunia bertambah 124 orang.

photo
Grafik penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia hingga Senin (21/9). - (covid19.go.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement