REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Musibah Kebakaran melanda sebagian komplek Pasar Wage Kota Purwokerto. Akibat kebakaran tersebut, sebagian toko di lantai bawah dan sebagian los lantai II atas hangus terbakar.
''Kita masih melakukan penyelidikan penyebab terbakarnya pasar ini,'' jelas Kapolresta Banyumas Kombes Pol Whisnu Caraka, Senin (21/9).
Api melalap sebagian komplek pasar tradisional terbesar di Banyumas tersebut, diketahui warga pada Senin (21/9) sekitar pukul 03.00 dinihari. Api berasal dari ruko yang ada di sisi selatan bagian barat pasar, atau Blok B.
Saat itu, petugas pasar dan beberapa pedagang yang mulai beraktivitas sebenarnya sudah berupaya memadamkan dengan APAR (Alat Pemadam Ringan) dan peralatan seadanya. Namun api tidak berhasil dipadamkan bahkan semakin membesar.
''Di bagian bawah pasar itu banyak pedagang yang menjual minyak goreng. Mungkin hal ini yang menyebabkan api cepat membesar,'' jelas Kapolresta.
Melihat kondisi seperti ini, petugas pasar langsung menghubungi kantor pemadam kebakaran. Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dari Pos Induk Purwokerto, Pos Damkar Wangon, Pos Damkar Kembaran, Pos Damkar Ajibarang, dan Pos Damkar Kemranjen, dikerahkan untuk memadamkan api di Pasar Wage. Setelah berjuang selama sekitar 5 jam, sekitar pukul 08.00 api sudah berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Meski terjadi kebakaran, sebagian pedagang tetap bisa beraktivitas. Khususnya para pedagang yang membuka lapak di bagian utara pasar yang didominasi para pedagang sayuran. Pedagang di bagian utara pasar ini, sudah beraktivitas sekitar pukul 01.00.
Terkait musibah ini, pedagang sembako di Blok B mengaku pasrah karena tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya. Agus, seorang pedagang sembako di lantai 1 mengaku seluruh barang dagangannya ludes terbakar. ''Kerugian saya sampai puluhan juta rupiah,'' katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Yunianto, mengaku akan segera membangun penampungan sementara bagi pedagang yang kehilangan tempat berdagangnya. ''Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait soal penampungan sementara para pedagang ini. Yang ada sekitar 100 pedagang yang kehilangan tempat berdagangnya,'' katanya.