REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, DIY, memperingati HUT ke-75 lewat berbagai aksi kemanusiaan. Mulai kerja bakti massal, penyemprotan desinfektan, donor danar, dan peluncuran mesin anjungan mandiri donor darah.
Ketua PMI Kabupaten Sleman, dr Sunartono mengatakan, mesin anjungan tersebut merupakan salah satu inovasi yang dilakukan PMI Kabupaten Sleman. Tujuannya, tidak lain untuk meningkatkan pelayanan yang memerlukan adanya modernisasi.
Anjungan itu sendiri berupa mesin otomatis bagi para pendonor untuk melakukan pengecekan jangka waktu jika ingin mendonorkan darahnya. Selain itu, dengan anjungan tersebut dapat dilakukan pendaftaran bagi para pendonor pemula.
"Dengan alat ini data-data pendonor lebih sederhana, valid, terdokumentasi dan ini anjungan satu-satunya di DIY. Semoga ini menjadi pemicu perbaikan layanan di PMI," kata Sunartono di GOR Tridadi.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, mengapresiasi PMI Sleman yang senantiasa berinovasi salah satunya melalui mesin anjungan mandiri donor darah. Ini jadi usaha menarik pendonor sebanyak-banyaknya agar kebutuhan darah terpenuhi.
Pada kesempatan itu, turut dilakukan penandatanganan nota kerja sama dengan beberapa pihak. Sri merasa, itu jadi langkah tepat penyediaan stok kebutuhan darah, yang mana di Kabupaten Sleman mencapai 60-75 kantong darah per hari.
"Saya mengimbau masyarakat Sleman agar tidak ragu untuk mendonorkan darahnya di PMI Sleman karena sudah sesuai standar dan memenuhi syarat-syarat protokol kesehatan," ujarnya.