REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, memasuki pekan kedua penerapan PSBB perketatan, jumlah penumpang KRL di seluruh stasiun mengalami penurunan hingga 2 persen. Hal itu dibandingkan dengan jumlah penumpang pada Senin (14/9) pekan lalu.
"Hingga pukul 07.00 WIB, jumlah pengguna KRL tercatat 61.488, berkurang 2 persen dibandingkan Senin pekan lalu pada kurun waktu sama yang berjumlah 62.497 penguna," kata Anne dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9).
Anne menjelaskan secara rinici, stasiun KRL yang mengalami penurunan jumlah penumpang di antaranya, Stasiun Citayam tercatat ada 4.239 pengguna atau turun 11 persen, Stasiun Bekasi 3.276 pengguna, turun 5 persen, dan Stasiun Depok sebanyak 2.942 pengguna atau turun 3 persen.
Meski demikian, Anne mengungkapkan, situasi di seluruh stasiun KRL pagi ini cukup kondusif. Dia menuturkan, sejak Sabtu (19/9), pihaknya pun telah melakukan rekayasa operasional kereta menjadi 933 perjalanan KRL per hari, dibandingkan sebelumnya yang mencapai 975 perjalanan tiap harinya.
"Layanan KRL kini beroperasi mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB dengan kereta-kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05.00 WIB dan kereta-kereta terakhir meninggalkan wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB," jelas Anne.
Namun, dia menyebut, rekayasa operasional ini tidak mengubah frekuensi perjalanan KRL pada jam sibuk, yakni saat pagi dan sore hari. Anne juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di stasiun. Salah satunya adalah wajib menggunakan masker kain atau terdiri dari tiga lapisan yang mulai diberlakukan hari ini.
"Mulai hari ini KCI sudah mewajibkan seluruh pengguna KRL untuk memakai masker kain yang terdiri dari tiga lapisan atau masker kesehatan yang digunakan sekali pakai. Hingga saat ini ketentuan tersebut dapat diikuti dengan baik oleh para pengguna KRL," ujar dia.