Jumat 18 Sep 2020 01:11 WIB

Kementerian PUPR Diminta Segera Perbaiki RS Galang

Atap serta dinding gedung karantina copot dan beterbangan akibat ditiup angin kencang

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan arahan kKementerian PUPR Diminta Segera Perbaiki RS Galang (ilustrasi).epada Kepala BNPB Doni Monardo (kedua kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) serta Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga (ketiga kiri) saat peninjauan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan rumah sakit yang akan mulai beroperasi pada Senin 6 April 2020 mendatang.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan arahan kKementerian PUPR Diminta Segera Perbaiki RS Galang (ilustrasi).epada Kepala BNPB Doni Monardo (kedua kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) serta Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga (ketiga kiri) saat peninjauan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan rumah sakit yang akan mulai beroperasi pada Senin 6 April 2020 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kerusakan pada fasilitas perawatan bagi pasien Covid-19 akibat dihantam angin puting beliung pada Rabu (16/9) dini hari kemarin. Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama meminta agar Kementerian PUPR segera memperbaiki fasilitas yang rusak di RSKI Covid-19 Pulau Galang tersebut.

"Fraksi PKS juga berharap fasilitas yang rusak segera diperbaiki agar dapat digunakan kembali untuk merawat pasien Covid19 dan meminta dilakukan penyesuaian dengan kondisi lingkungan sebagai antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Suryadi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/9).

Hal tersebut ia sampaikan mengingat jumlah kasus Covid19 dan tingkat keterpakaian ICU terus alami peningkatan hari demi hari, sehingga dikhawatirkan suatu saat fasilitas RSKI Pulau Galang tersebut akan benar-benar dibutuhkan pada kapasitas penuh.

Selain itu dirinya juga meminta kepada Kementerian PUPR untuk segera menginvestigasi agar dapat segera diketahui tingkat kerusakannya dan apakah kerusakannya tersebut berhubungan dengan perencanaan atau pengerjaannya yang kurang baik. Ia menambahkan, dalam proyek tersebut, KemenPUPR menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi dengan anggaran mencapai Rp 400 miliar.

"Dengan anggaran sebesar ini sangat disayangkan jika fasilitas yang ada ternyata mudah rusak. Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kerusakan ini adalah akibat bahan dan pengerjaan yang tidak sesuai standard atau desain dan perencanaan yang tidak matang sehingga tidak sesuai dengan kondisi lingkungan," ujarnya.

Dikabarkan sebelumnya atap serta dinding gedung karantina 240 di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang copot dan beterbangan akibat ditiup angin kencang pada Rabu (16/9) dini hari.

"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang dan pada pukul 2.30 WIB seng beterbangan semua, di bangunan karantina 240," kata Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan melalui sambungan telepon.

Gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif Covid-19 rusak, sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya. Ia menyatakan tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement