REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Popularitas destinasi Labuan Bajo terus dijaga sepanjang masa transisi New Normal. Menjaga branding, program Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 11-13 September 2020. Sebanyak 17 media disertakan, lalu 53 persen slot diisi media nasional dengan basis cetak, daring, dan televisi.
"Labuan Bajo tetap menjadi destinasi terbaik sepanjang fase transisi New Normal. Alam dan budayanya sangatlah eksotis. Kami juga memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di sana. Melalui Famtrip ini, diharapkan publik makin mengerti kalau Labuan Aman sangat aman dikunjungi," ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP-LBF) Shana Fatina dalam siaran persnya, Rabu (16/9).
Famtrip tersebut menyertakan 17 media yang terdiri dari media-media nasional dan media-media lokal Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kehadiran media-media tersebut akan menaikan branding Labuan Bajo. Network mereka sangat bagus. Kami harus mengembalikan pasar destinasi Labuan Bajo yang sempat vakum efek Covid-19. Yang jelas, semua aktivitas dan fasilitas di Labuan Bajo sesuai protokol kesehatan di masa New Normal. Jadi semua aman. Kami berharap wisatawan juga mematuhi regulasi yang berlaku," kata Shana.
Mengeksplorasi Labuan Bajo, peserta Famtrip menikmati enam destinasi besar di sana. Komposisinya terdiri dari, Puncak Waringin, Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Beach, Desa Adat Liang Ndara. Sebagai start-nya, Famtrip Media Labuan Bajo diawali dari Puncak Waringin pada hari pertama, Jumat (11/9). Destinasi ini merupakan sentra kerajinan sekaligus creative hub kesenian lokal.
Puncak Waringin merupakan rangkaian spot pengembangan dari Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo. Zona lainnya adalah Bukit Pramuka, Kampung Air, Pelabuhan Peti Kemas, Dermaga Penumpang, juga Kawasan Marina. “Labuan Bajo memiliki banyak destinasi unik dan menarik. Puncak Waringin sangat eksotis dan wisatawan bisa menikmati Labuan Bajo dari angle terbaik," kata Shana.
Famtrip Media Labuan Bajo semakin berwarna di hari kedua, Sabtu (12/9). Seluruh peserta pun menikmati eksotisnya wisata bahari Labuan Bajo. Menggunakan Kapal Pinisi, mereka singgah di Pulau Padar. Spot ini terkenal dengan topografi pegunungan vulkaniknya. Pulau ini semakin eksotis karena efek padang rumput dan semak-semak yang dibalut iklim kering.
Destinasi berikutnya adalah Pulau Rinca. Destinasi ini terkenal menjadi bagian Taman Nasional Komodo. Satwanya terdiri dari Komodo, Babi, Kerbau, dan Burung. Peserta Famtrip ini pun dibuat semakin takjub saat berada di Pulau Komodo. Sama seperti Rinca, Pulau Komodo juga jadi habitat bagi satwa Komodo. Experience bahari Labuan Bajo pun ditutup di Pink Beach.
Sesuai namanya, Pink Beach memiliki garis pantai yang berwarna pink atau merah jambu. Warna pink ini berasal dari biota mikroskopis Foraminifera. Biota ini lalu memberi pigmen merak kepada koral. Lalu, koral-koral tersebut terbawa ombak menuju garis pantai. Shana menambahkan, wisata bahari Labuan Bajo memiliki banyak keajaiban.
"Labuan Bajo destinasi lengkap dengan beragam pulau yang unik. Pulau Padar dan Pink Beach ibarat surga di bumi karena sangat indah. Di sini, wisatawan bisa melihat satwa Komodo dari dekat. Komodo di sini hidup di alam liar. Tapi, semua aman karena petualangan bersama Komodo selalu didampingi ahlinya,” lanjut Shana.
Rangkaian Famtrip Media Labuan Bajo pun ditutup dengan kunjungan ke Liang Ndara di hari terakhir, Ahad (13/9). Liang Ndara menjadi situs besar seni dan budaya Flores. Destinasi ini juga memiliki 3 Air Terjun, yaitu Liang Kantor, Wae Rebus, dan Wae Satar. “Selain alam, seni dan budaya masyarakat lokal masih lestari. Atraksi ini juga bisa nikmati wisatawan," katanya.