REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Sejumlah warga Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menghibahkan lahan untuk pembangunan objek wisata alam Bukit Katung.
"Kami sangat mendukung adanya wacana pemerintah untuk membangun objek wisata alam di desa kami ini," kata seorang warga pemilik lahan di kawasan Bukit Katung Desa Pusar OKU, Tanzil, pada Rabu (16/9).
Bahkan, sebagai bentuk dukungan tersebut ia dan enam orang warga yang memiliki lahan di Bukit Katung merelakan kebun mereka dijadikan kawasan objek wisata alam. Hal tersebut dilakukan agar kawasan Bukit Katung nantinya ramai dikunjungi wisatawan sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kawasan tersebut sudah kami bersihkan dengan cara bergotong royong bersama warga lainnya," ungkap Tanzil.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pusar, Garsubi menambahkan, pemerintah desa setempat berinisiatif menjadikan Bukit Katung ini menjadi objek wisata alam. Sebab, bukit ini memiliki pemandangan yang tak kalah cantik dengan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten OKU.
"Dengan lokasi perbukitan, air terjun dan gua membuat Bukit Katung ini cocok dijadikan objek wisata alam," kata Garsubi.
Oleh sebab itu, ia berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah dan desa setempat agar dapat menganggarkan dana untuk pembangunannya.
Sekretaris Dinas Pariwisata OKU, Imron HS secara terpisah menuturkan, untuk menambah daya tarik di Bukit Katung, akan dibangun fasilitas wisata pendukung yang instagramable seperti rumah pohon serta jembatan pantau dengan latar pemandangan kota. "Insya Allah nanti kita jadikan wisata layak Instagram supaya menarik wisatawan berkunjung," kata Imron.
Menurut dia, kawasan Bukit Katung ini memiliki beberapa keunggulan antara lain, wisata alam yang mengajak pengunjung berpetualang di atas ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Selain itu, keunikan dan misteri Kubangan Naga yang ada di kawasan tersebut menambah daya tariknya.
"Untuk ke lokasi Bukit Katung juga sangat dekat hanya lima kilometer dari Kota Baturaja," ungkap Imron.