Selasa 15 Sep 2020 21:39 WIB

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa Wisata di Labuan Bajo

Desa Wisata meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pulau Padar, Labuan Bajo, NTT. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pengembangan desa wisata di Labuan Bajo, NTT.
Foto: Fian Firatmaja/Republika TV
Pulau Padar, Labuan Bajo, NTT. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pengembangan desa wisata di Labuan Bajo, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pembentukan dan pengembangan desa wisata di wilayah Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan, desa wisata merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo yaitu menyejahterakan desa-desa di Indonesia. "Desa wisata menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata di DSP Labuan Bajo, kami fokus di 10 titik Desa Wisata," kata Hari dalam siaran pers Kemenparekraf, Selasa (15/9).

Baca Juga

Hari menuturkan, pengembangan desa wisata ini dilaksanakan melalui bimbingan teknis. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman sapta pesona ke masyarakat desa wisata dan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan desa.

Materi bimbingan teknis tersebut diberikan oleh beberapa perwakilan dari instansi terkait. Di antaranya Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Shelliane Halia Ishak, Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Dwi Rudi Hartoyo, dan Tenaga Terampil Kantor Staf Presiden Alicia Shevanel.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang berada di sekitar wilayah DSP.

Kemenparekraf hadir di Desa Wisata DSP Labuan Bajo untuk memotivasi masyarakat. Pengembangan Desa Wisata dapat memberi efek berganda pada peningkatan ekonomi masyarakat desa. "Tentu harus dengan pengelolaan yang baik dan profesional, apapun bisa menjadi atraksi pariwisata tapi harus memenuhi unsur keseimbangan 4R (Raga, Rasa, Rasio, dan Ruh)," Ujar Wawan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Agustinus Rinus, berharap Desa Wisata di DSP Labuan Bajo menjadi destinasi penyangga yang bisa memberikan efek positif pada perekonomian masyarakat desa.

Adapun 10 titik desa tersebut tersebar di dua kabupaten penyangga DSP Labuan Bajo, yaitu tujuh desa di Manggarai Barat dan tiga desa di Ende.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement