Senin 14 Sep 2020 16:42 WIB

Nelayan Cianjur Diminta tidak Melaut Selama Sepekan

Nelayan diminta tidak melaut karena diperkirakan akan ada gelombang tinggi.

Nelayan diminta tidak melaut karena diperkirakan akan ada gelombang tinggi (Foto: ilustrasi nelayan)
Foto: BASRI MARZUKI/ANTARA
Nelayan diminta tidak melaut karena diperkirakan akan ada gelombang tinggi (Foto: ilustrasi nelayan)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau, nelayan di pantai selatan Kabupaten Cianjur tidak melaut selama satu pekan ke depan. Pasalnya, diperkirakan gelombang tinggi mencapai 5 meter akan terjadi di sepanjang laut selatan Jawa Barat.

"Kecepatan angin tertinggi akan terjadi di sebagian besar laut selatan Jabar, sehingga mengakibatkan gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 5 meter. Tingginya gelombang dapat mengancam keselamatan nelayan yang memaksakan diri untuk melaut," kata Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya saat dihubungi dari Cianjur, Senin (14/9).

Baca Juga

Gelombang tertinggi akan melanda sebagian besar perairan Cianjur, Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya hingga tiga hari kedepan. Diperkirakan, ketinggian gelombang terus meningkat seiring kecepatan anggin yang diperkirakan baru akan bekurang lima hari kedepan

"Gelombang kembali normal lima hari ke depan sehingga nelayan di pantai selatan diimbau untuk selalu waspada dan menyesuaikan waktu untuk melaut, jangan memaksakan diri ketika gelombang tinggi karena dapat mengancam keselamatan," katanya.

Ia menambahkan, nelayan di pantai selatan sudah jeli membaca tanda alam akan terjadinya gelombang. Nelayan dapat memilih waktu yang tepat untuk melaut agar tetap selamat dan menghindari bencana.

"Setidaknya untuk lima hari kedepan kami imbau untuk tidak dulu melaut," katanya.

Kepala Kantor SAR Jawa Barat Deden Ridwansah, menjelaskan, selama beberapa bulan terakhir pihaknya menerima tiga laporan yang nelayan hilang tersapu gelombang di perairan pantai selatan Cianjur. Dari ketiga laporan tersebut korban merupakan nelayan ditemukan tidak bernyawa sebanyak 7 orang korban.

"Untuk saat ini, kami mengimbau nelayan untuk tidak melaut hingga ke tengah karena kondisi cuaca yang tidak menentu dengan gelombang yang tiba-tiba tinggi. Kalau memaksakan untuk melaut harus memperhatikan cuaca atau mengunakan alat keselamatan yang memadai," demikian Deden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement