Senin 14 Sep 2020 13:49 WIB

Ridwan Kamil Berharap Sensus Penduduk 2020 Jadi Data Final

Diharapkan petugas bekerja dengan benar dan memperhatikan protokol kesehatan

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengikuti verifikasi lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, (14/9/20)
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengikuti verifikasi lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, (14/9/20)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengikuti verifikasi lapangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, (14/9).

Ridwan Kamil bersama petugas sensus melakukan verifikasi secara langsung terkait dengan data kependudukan untuk memastikan anggota keluarga yang tinggal dengannya. "Alhamdulillah, nama-nama anggota keluarga dan jumlahnya pun sudah sesuai dengan data yang ada BPS," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil berharap, agar pelaksanaan sensus penduduk ini menghasilkan one data (satu data) kependudukan yang valid dan terverifikasi. Sehingga, sekaligus menjadi solusi di tengah pandemi Covid-19 dalam membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) di Jabar.

"Mudah-mudahan ini menjadi data final dan menjadi sebuah referensi satu-satunya data untuk mempermudah kami dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Adapun dalam pelaksanaan sensus yang digelar di masa pandemi ini, Emil meminta para petugas yang melakukan verifikasi secara tatap muka dengan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat demi menjaga diri sendiri dan orang lain.

“Saya berpesan agar semua tim petugas sensus saling menyayangi diri sendiri dan calon warga yang akan disurvei karena saat ini melakukan sensus ketika suasana lagi perang melawan musuh tak kasat mata (pandemi Covid-19),” kata Emil.

Emil pun berharap agar tim petugas sensus bekerja dengan sungguh-sungguh demi melakukan sensus terhadap penduduk Jabar yang berjumlah hampir 50 juta jiwa --jumlah terbanyak di antara provinsi lain se-Indonesia.

“Mudah-mudahan lancar semuanya, kita dukung lahir dan batin, mudah-mudahan tidak ada kendala sama sekali dan nanti saya monitor juga agar perangkat daerah di Jabar memaksimalkan dukungannya,” katanya.

Sementara itu, menurut Kepala BPS Provinsi Jabar Dyah Anugrah Kuswardani, terdapat sekitar 31 ribu petugas yang direkrut untuk melakukan pelaksanaan verifikasi Sensus Penduduk 2020. 

Sebelumnya, sebanyak 18,5 persen warga Jabar mengikuti Sensus Penduduk Online yang berlangsung 15 Februari hingga 29 Mei lalu. Verifikasi lapangan pada September pun bertujuan melengkapi data kependudukan Jabar sehingga cakupan sensus menjadi 100 persen.

Dyah mengatakan, BPS Jabar juga melakukan "Sensus Night" yakni sensus untuk mendata tunawisma pada Selasa, 15 September 2020, malam WIB.“Pada tanggal 15 September malam nanti akan dilakukan Sensus Night dengan melakukan sensus langsung ditempat untuk menghitung orang-orang yang tidak punya tempat tinggal, yang tinggal di pasar-pasar, atau tempat yang dipakai untuk tinggal sementara," papar Dyah seraya mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi ada 11 titik yang harus kami datangi pada jam 24.00 WIB sampai jam 06.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement