Ahad 13 Sep 2020 21:20 WIB

Doni: Gubernur DKI Konsultasikan Keputusan PSBB ke Saya

Doni menyebut keputusan Anies terkait PSBB adalah hasil konsultasi dengannya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkap selalu menjaga hubungan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Bahkan, Doni menyebut keputusan Anies soal penanganan Covid-19 ialah hasil koordinasi bersama.

Doni menceritakan sebelum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Anies selalu berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini dengan Satgas Penanganan Covid-19 termasuk Kementerian/Lembaga terkait lainnya. Apabila data masih menunjukkan adanya peningkatan kasus, maka tiap daerah termasuk DKI Jakarta akan diminta untuk tidak melakukan pelonggaran aturan.

Baca Juga

"Sebelum ada keputusan yang diambil oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta, beliau juga selalu konsultasi kepada saya," kata Doni dalam dialog virtual di Gedung BNPB pada Ahad (13/9).

"Status masih merah. Merah adalah status tinggi, maka jangan dikendorkan," imbuh Doni.

Dalam memberikan rekomendasi kepada setiap daerah, termasuk Pemerintah DKI Jakarta, Doni secara tegas mengatakan implementasinya harus selalu melihat dari data valid sebagai acuan. Sehingga, keputusan yang diambil tidak salah langkah dan justru memperburuk keadaan.

"Jadi kalau kemarin implementasi dari aturan itu cenderung agak dilonggarkan nah sekarang agak diketatkan, tetapi ingat. Tidak ada perubahan status," ujar Doni.

Doni menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum pernah mencabut aturan PSBB sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Jakarta.

"Dari awal pemerintah DKI Jakarta itu belum pernah mencabut PSBB. Saya ulangi lagi, sejak awal pemberlakuan PSBB, Pemerintah DKI Jakarta belum pernah mencabut. Jadi sepanjang waktu sampai dengan sekarang ini adalah ya PSBB," jelas Doni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement