Ahad 13 Sep 2020 20:35 WIB

Tower 5 RS Darurat Wisma Atlet Resmi Beroperasi

Tower 5 difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri orang terinfeksi virus corona.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Petugas memeriksa ambulans yang tiba di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Penyalaan lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi pasien COVID-19 tapi menjadi simbol kesiapan Wisma Atlet menghadapi semakin tingginya kasus positif di Ibu Kota, sementara itu  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September 2020.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Petugas memeriksa ambulans yang tiba di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Penyalaan lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi pasien COVID-19 tapi menjadi simbol kesiapan Wisma Atlet menghadapi semakin tingginya kasus positif di Ibu Kota, sementara itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tower 5 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat resmi beroperasi, Sabtu (12/9). Tower 5 difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri untuk orang-orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo, tower 6 dan 7 RS Darurat telah berfungsi untuk menerima pasien gejala ringan dan sedang. Selain itu, dia melanjutkan, pemerintah juga berencana mengoperasikan tower 4 dan 5.

Baca Juga

"Tetapi tower 4 dan 5 belum difungsikan karena masalah teknis yang masih memerlukan perbaikan seperti halnya listrik, kemudian air, pendingin udara (AC). Kemudian jalinan kerja sama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Kesehatan yang melakukan perbaikan hingga penyediaan tenaga kesehatannya maka tower 5 sudah bisa beroperasi kemarin malam," katanya saat konferensi virtual BNPB, beryema dialog dengan radio, Ahad (13/9) petang.

Sedangkan, dia melanjutkan, tower 4 dalam proses pembenahan. Ia menjelaskan, sebelum menjadi RS darurat, gedung ini difungsikan untuk kepentingan kompetisi olahraga Asian Games di Jakarta 2018 lalu.

Sehingga, Doni melanjutkan, gedung sudah lama tidak dipakai dan banyak ruangan yang mengalami gangguan seperti air tersumbat, WC mampet, kabel listrik yang dimakan tikus sehingga tidak berfungsi, hingga AC juga banyak yang mengalami kerusakan. Pihaknya memperkirakan jika dua tower ini beroperasi maka bisa menampung antara 1.600 hingga 1.700 pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement