Sabtu 12 Sep 2020 03:09 WIB

Rekomendasi Belajar Tatap Muka di Bekasi Dicabut

Kabupaten Bekasi kembali masuk zona merah.

Sejumlah siswa melakukan pembelajaran secara online atau daring. Kabupaten Bekasi membatalkan rekomendasi belajar tatap muka setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah siswa melakukan pembelajaran secara online atau daring. Kabupaten Bekasi membatalkan rekomendasi belajar tatap muka setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Rekomendasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dicabut. Potensi penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut yang semakin tinggi jadi alasannya.

"Belum direkomendasi lagi karena kita kembali masuk zona merah. Potensi paparan masih tinggi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Jumat (11/9).

Baca Juga

Alamsyah menyebut sebelumnya empat sekolah sudah mendapat rekomendasi menggelar kegiatan belajar tatap muka setelah pengajuannya diterima provinsi. "Padahal administrasi kesiapan dinas pendidikan dan sekolah dalam sarana maupun perangkat, termasuk SOP protokol kesehatan, sudah dilakukan pengecekan," katanya.

Dia menegaskan karena kondisi saat ini tidak mendukung akhirnya pembelajaran tatap muka diputuskan untuk ditunda. "Sebenarnya ada tujuh kecamatan yang kasusnya nihil namun dengan kondisi sekarang rekomendasi belum dapat diberikan," ucapnya.

Sebelumnya rekomendasi pembelajaran tatap muka sempat digulirkan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Pemerintah Kabupaten Bekasi kala itu siap memberikan rekomendasi kepada sekolah yang telah menerapkan protokol kesehatan.

"Namun rekomendasi yang dimaksud urung diberikan seiring kembali maraknya kasus positif di Kabupaten Bekasi," ungkapnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, penambahan kasus dalam sepekan terakhir sebenarnya sudah mulai terkendali. Kondisi ini berbeda dengan dua pekan lalu di mana terdapat peningkatan signifikan setelah ditemukannya klaster industri di beberapa pabrik.

Hingga Jumat (11/9) pukul 11.00 WIB terdapat penambahan 19 kasus baru hingga total menjadi 1.394 kasus sedangkan jumlah pasien sembuh kini mencapai 1.214 orang atau bertambah 58 orang.

Sementara kasus positif mencapai 180 kasus, 49 orang dirawat di rumah sakit, 85 orang melakukan isolasi mandiri, dan 46 orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19 selama pandemi berlangsung. Peningkatan kasus ini yang membuat Kabupaten Bekasi kembali ke zona merah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement