Jumat 11 Sep 2020 18:10 WIB

Pegawai Pemkot Bandung Positif Covid-19 Bertambah Jadi 189

Pegawai yang positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang positif Covid-19 bertambah dari 117 orang menjadi 189 orang berdasarkan hasil uji usap yang dilakukan secara masif. Saat ini para pegawai yang berstatus pengawai negeri sipil (PNS) dan non-PNS sudah menjalani isolasi mandiri.

"117 yang lalu (positif Covid-19) jadi 189, itu hasil swab ASN," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita, Jumat (11/9). Menurutnya, puskesmas langsung melakukan tracing kepada keluarga pasien positif Covid-19 dan yang melakukan kontak erat.

Ia mengatakan, para pegawai yang positif Covid-19 akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan keluarga atau teman kerja yang melakukan kontak erat melakukan isolasi mandiri. Katanya, pegawai yang berasal dari luar Kota Bandung akan diinformasikan kepada pemerintah setempat.

Rita menambahkan, pihaknya terus melakukan tes uji usap agar bisa mencapai 1 persen sesuai standar organisasi kesehatan dunia. Sementara itu katanya rapid tes sudah memenuhi standar 1 persen.

"Rapid test sudah memenuhi standar tinggal swab sedikit lagi," katanya. Ia melanjutkan, meski penambahan kasus mengalami kenaikan namun kebijakan Pemkot Bandung tetap menyelenggarakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat.

"Dilihat biasanya perkembangan dua minggu gimana (terkait PSBB), kalau diperpanjang, diperpanjang, kalau di lapangan bagus mungkin sudah bisa dilonggarkan. Tes (ASN) akhir depan pasti resiko penambahan kasus ada," ungkapnya.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan Pemkot Bandung terus melakukan tes masif kepada ASN di 62 dinas, badan dan kecamatan yang terdiri dari 32 dinas atau badan dan 30 kecamatan. Menurutnya, ditemukan 189 kasus positif.

"Sebelumnya diberitakan 117 orang, dari jumlah tersebut, 140 ber-KTP Bandung. Namun hanya 48 orang yang terkonfirmasi betul-betul tinggal di Bandung. Para ASN yang terkonfirmasi positif sudah mengisolasi mandiri, sedangkan ASN yang lain telah diberlakukan WFH sejumlah 50 persen," katanya.

Ia mengatakan temuan kasus merupakan hasil pelacakan aktif disertai kemampuan lab dalam mendiagnosa. "Kami punya fasilitas BSL-2 yang bisa bekerja secara cepat. Dinkes Kota Bandung sudah melakukan swab test sebanyak 22.928 pengetesan, atau 0,92 persen dari jumlah penduduk," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement