REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Polda Kalimantan Selatan menyiagakan sebanyak 1.100 personel dalam tugas mengamankan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
"Anggota Polda akan membackup kekuatan di Polres yang daerahnya menggelar Pilkada," terang Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta di Banjarmasin, Kamis (10/9).
Sedangkan kekuatan tambahan, Polda Kalsel juga dibantu dari Korem 101/Antasari sebanyak 231 prajurit TNI yang nantinya difokuskan pada pengamanan hari pencoblosan 9 Desember.
Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, Polda Kalsel telah membentuk Detasemen Tangkal dari Satuan Brimob yang bertugas khusus untuk menangkal berbagai gangguan kamtibmas pada tahapan Pilkada.
Detasemen Tangkal beranggotakan 250 personel terlatih dengan kemampuan khusus, di antaranya anti anarkis, Pasukan Huru-Hara (PHH), kemampuan pengamanan VIP, kemampuan menembak reaksi serta kemampuan bela diri.
"Daerah yang mungkin saja dianggap rawan juga sudah kami petakan. Tentu ada penebalan keamanan di titik itu. Deteksi dini setiap dinamika yang terjadi di masyarakat saya tekankan kepada anggota di lapangan," tandas Nico.
Di sisi lain, Pilkada di masa pandemi diingatkan Kapolda agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia mengaku tak segan-segan membubarkan suatu kegiatan jika dianggap mengabaikan upaya pencegahan COVID-19.
"Hari ini pasangan calon sudah deklarasi mematuhi protokol kesehatan di kantor KPU. Jadi, diharapkan komitmen ini dapat dilaksanakan betul," timpal Kapolda.
Pilkada serentak 2020 di Kalimantan Selatan digelar di lima kabupaten dan dua kota plus satu Pemilihan Gubernur. Tahapan Pilkada telah melewati pendaftaran pasangan calon dan pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya yaitu pengundian nomor urut calon hingga masa kampanye.