REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk bersabar dan berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan di tengah pandemik Covid-19 yang saat ini masih menghinggapi Jakarta. "Sering jadi pertanyaan kapan (Covid-19) berakhir. Harapan kita, yang paling realistis saat ini adalah mudah-mudahan penemuan vaksin yang aman dan efektif cepat didistribusi dalam kondisi yang ideal, aman dan efektif," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/9).
Walau Anies pesimistis vaksin tersebut akan tercipta dalam satu atau dua bulan ke depan, dia yakin dengan kerja keras seluruh pakar kesehatan di dalam negeri untuk menemukan vaksin dan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19, Jakarta dan Indonesia akan melalui musibah ini dengan baik. "Kita harus mendukung sepenuhnya, tapi kita juga harus sadar bahwa selama belum ada vaksin itu, maka kita harus bersiap melawan wabah dengan menjalankan protokol kesehatan secara serius, menjalani pembatasan fisik pembatasan sosial secara disiplin," ucapnya.
Dia juga mengharapkan masyarakat membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya dengan disiplin menegakkan protokol kesehatan. "Karena saat ini saja sudah lebih dari 100 dokter Indonesia yang meninggal dalam perjuangan melawan Covid-19. Kita perlu sadari, satu dokter meninggal artinya setara dengan ratusan ribu warga kehilangan pelayanan kesehatan. Jangan sampai kita kehilangan lebih banyak lagi garda pertahanan terakhir kita dalam perlawanan terhadap wabah ini. Karenanya DKI juga ingin memastikan ada perlindungan baik bagi mereka," ujarnya.
Anies menambahkan dalam PSBB Total ini, akan kembali diberikan bantuan sosial pada masyarakat yang paling rentan terdampak. Nantinya Pemprov DKI akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan sosial pada masyarakat rentan yang telah terdata dan menjadi penerima.
"Cobaan ini membesar dan ini mungkin cobaan terbesar bagi generasi yang hidup saat ini, tapi cobaan besar ini bisa berkurang beratnya bila kita saling mendukung, bila kita saling bersumpah bila kita saling memberi dan saling memberikan perhatian serta dukungan," ucap Anies.
PSBB Total akan mulai diberlakukan lagi di Jakarta pada 14 September 2020 mendatang yang otomatis mengembalikan kebijakan pembatasan yang dilakukan oleh Jakarta pada Maret 2020 saat pandemik Covid-19 mulai menyebar di Jakarta. DKI Jakarta memutuskan untuk memberlakukan PSBB Total setelah melihat ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU yang terpengaruh oleh rataan kasus positif COVID-19 (positivity rate) sebesar 13,2 persen yang di atas ketentuan aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah angka lima persen, serta perkembangan angka kematian.
"Dengan melihat keadaan darurat ini gak ada pilihan lain selain keputusan untuk tarik rem darurat. Artinya kita terpaksa berlakukan PSBB seperti awal pandemik, inilah rem darurat yang harus kita tarik, kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemik dulu bukan lagi masa transisi, tapi PSBB seperti awal dulu dan melakukan rem darurat dan semua kegiatan harus kembali dilakukan di rumah," tutur Anies menambahkan.