Rabu 09 Sep 2020 00:10 WIB

Mayoritas Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Berusia Muda

Angka kasus tertinggi yang terjadi pada usia produktif rentang 20 ke 49 tahun.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.
Foto: Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyampaikan angka kasus positif terbaru di wilayahnya. Hingga Ahad (6/9), jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 2.072 kasus. Dari jumlah tersebut, mayoritas disumbang oleh penduduk berusia 20 hingga 49 tahun.

"Angka kasus tertinggi yang terjadi pada usia produktif rentang 20 ke 49 tahun," kata Pepen, sapaan akrabnya, di Stadion Patriot Candrabraga, Kota Bekasi, Selasa (8/9).

Baca Juga

Dia merinci, usia 20 hingga 29 tahun menyumbang kasus sebesar 15 persen, usia 30 hingga 39 tahun menyumbang 20 persen sedangkan 40 higga 49 tahun menyumbang 20 persen. Sehingga totalnya ada 55 persen. Sementara itu, untuk anak 0-19 tahun yang terinfeksi ada 211 kasus.

Politisi Partai Golkar ini menyebut, per 31 Agustus 2020, angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi 1,52 persen. Namun, pada 2 September naik lagi menjadi 1,55 persen.

Dia menuturkan, untuk tes usap atau swab PCR-nya sudah dilakukan 38.232 kit, dengan angka positif mencapai 3.980 kit baik baru maupun swab pengulangan ke pasien positif  Sedangkan jumlah negatifnya ada 32.901 kit baik yang baru maupun pengulangan. "Jadi positivity rate-nya ada 10,4 persen," tutur dia.

Saat ini, diakui Pepen, jumlah PCR-kit yang tersedia untuk wilayahnya ada 4.000 PCR-kit. Jumlah ini diklaim masih aman untuk menanganu jumlah penyebaran kasus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement