REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut ada 4.859 peserta seleksi tenaga kesehatan penanggulangan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Peserta terbanyak berasal dari luar Pulau Jawa.
"Hanya sebagian kecil berasal dari Pulau Jawa, sebagian besar dari Sumut, Sumbar, Riau, Lampung, Bengkulu, NTT, NTB, bahkan ada dari Papua," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Selasa.
Dari keseluruhan pendaftar, sebanyak 1.173 orang telah dinyatakan lolos seleksi dan registrasi. Dari jumlah itu, sebanyak 655 orang sudah hadir di Jakarta, sementara sebagian lainnya akan menyusul kemudian.
"Mereka terdiri dari dokter paru, penyakit dalam, anestesi, dokter anak, spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, perawat, bidan, radiografer, ahli teknologi laboratorium medik, surveillance, hingga penyuluh kesehatan," ujar Widyastuti.
Para tenaga medis tersebut direncanakan akan ditempatkan di setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta, UPT Labkesda, Puskesmas, serta di Dinas Kesehatan DKI. Sebagian akan bertugas di RS Swasta dan BUMN yang mengajukan ke DKI.
Seluruh tenaga profesional tersebut, menurut Widyastuti, akan menjalani tes cepat (rapid test) oleh tim Dinas Kesehatan yang kemudian akan dilanjutkan uji usap (swab test) dengan polymerase chain reaction (PCR). Secara keseluruhan tenaga kesehatan profesional untuk penanggulangan Covid-19 terdiri dari dokter spesialis paru dua orang; dokter spesialis penyakit dalam satu orang; dokter spesialis anestesi satu orang; dokter spesialis anak satu orang; dokter spesialis kebidanan dan kandungan tiga orang.
Selain itu, dokter umum 140 orang, perawat 740 orang, serta perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi di Rumah Sakit (IPCN) empat orang. Lalu, ada bidan 12 orang, radiografer 14 orang, pranata laboratorium 118 orang, penyuluh kesehatan 89 orang, dan surveilance 49 orang.