REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pejabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin berharap hadirnya jalan tol layang Andi Pengeran Pettarani dan menjadi ikon pertama di kawasan Indonesia Timur dapat menjadi daya tarik baru investasi dan pariwisata di kota bertajuk angin mamiri itu.
"Hadirnya tol layang sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam mendukung mobilitas masyarakat baik yang bergerak di dalam kota maupun berasal dari luar kota," kata Rudy saat pertemuan dengan PT Bosowa Marga Nusantara di Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/9).
Tol layang Pettarani diharapkanterkoneksi dengan pengembangan jalan tol pesisir selatan yang kini tengah digodok oleh Pemerintah Provinsi Sulsel. Jalan tol layang ini direncanakan akan menghubungkan Makassar New Port (MNP) dengan kawasan industri dan pariwisata di kabupaten-kabupaten yang berada di daerah selatan.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasi PT Bosowa Marga Nusantara, Ismail pada pertemuan itu menjelaskan, bahwa saat ini progres pengerjaan konstruksi tol layang sudah selesai 91,55 persen. “Alhamdulillah sudah hampir rampung secara penuh, sisa jalan arteri yang sedang kita selesaikan. Proses layak fungsi juga sudah dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, baik itu Kementerian PUPR termasuk juga kepolisian," papar Ismail.
Jalan tol layang pertama di ibu kota Propinsi Sulsel ini dinamakan jalan tol Ujungpandang Seksi Tiga dengan nilai investasi sebesar Rp 2,2 triliun. Ismail menuturkan, rencananya Presiden Joko Widodo akan ke Makassar pada Oktober nanti untuk meresmikan secara langsung proyek tersebut. Persiapan peresmian juga sedang dijalankan.
"Rencana Pak Presiden Jokowi akan meresmikan tol layang pertama yang ada di Sulawesi ini. Persiapan peresmian sedang kita kerjakan hingga proyek ini rampung," tambahnya.