Senin 07 Sep 2020 17:19 WIB

Istri Sopir Ekspedisi di Ponorogo Terpapar Covid-19

Suami dari pasien ini adalah sopir ekspedisi dan sering bepergian ke luar kota.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Ancaman Covid-19 (ilustrasi)
Foto: republika
Ancaman Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Ponorogo bertambah dua orang, Senin (7/9). Salah satunya dialami istri dari sopir ekspedisi di Ngrupit, Jenangan, Kabupaten Ponorogo. 

Menurut Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, perempuan berusia 51 tahun tersebut sebelumnya berstatus suspek dirawat di rumah sakit. Yang bersangkutan mempunyai keluhan demam dan batuk. "Dan suami dari pasien ini adalah sopir ekspedisi dan sering bepergian ke luar kota," kata Ipong kepada Republika.co.id, Senin (7/9).

Baca Juga

Kasus positif terbaru juga dialami laki-laki berusia 32 tahun dari Pijeran, Siman, Kabupaten Ponorogo. Pasien merupakan suspek yang dirawat di RS dengan keluhan demam, batuk dan nyeri perut. Yang bersangkutan mempunyai riwayat pekerjaan dan sering bolak-balik antara Jakarta dan Ponorogo.

Selain penambahan kasus positif, jumlah kesembuhan Covid-19 juga bertambah empat orang. Para pasien sembuh ini tersebar di Tambakbaya, Ponorogo dan Pupus, Ngebel. "Dan Tumpuk di Kecamatan Sawoo," jelasnya.

Total kasus positif Covid-19 di Ponorogo telah mencapai 294 orang hingga Senin (7/9). Dari jumlah tersebut, 244 orang sembuh dan sembilan orang meninggal. Sementara 41 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi mandiri.

Dengan adanya kasus positif Covid-19, Ipong kembali mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah. Masyarakat harus menyiagakan beberapa helai masker kain di tas. Lalu disiplin mengenakannya dengan benar dan tepat. "Tidak lupa pula selalu jaga jarak dan rutin cuci tangan pakai sabun," kata Ipong.

Yang tak kalah penting, Ipong berharap, masyarakat bisa meningkatkan imunitas tubuhnya dengan olahraga, gembira dan berpikir positif. Kemudian mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan beristirahat yang cukup. Warga juga harus menerapkan ekstra disiplin protokol ketika terpaksa pergi atau pulang dari zona merah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement