Senin 07 Sep 2020 11:08 WIB

Jokowi Ingatkan Munculnya Klaster Pilkada

Mendagri dan Bawaslu agar memberi peringatan keras ancaman munculnya klaster baru.

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Polresta Bandung membawa poster saat sosialisasi protokol kesehatan di area Kantor KPU Kabupaten Bandung, Jalan Sindang Wargi, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/9). Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam semua tahapan Pilkada serentak tahun 2020 guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Anggota Polresta Bandung membawa poster saat sosialisasi protokol kesehatan di area Kantor KPU Kabupaten Bandung, Jalan Sindang Wargi, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/9). Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam semua tahapan Pilkada serentak tahun 2020 guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya terhadap munculnya kluster Covid-19 baru saat proses penyelenggaraan pilkada. Karena itu, ia meminta Menteri Dalam Negeri dan Polri agar tegas dalam menjalankan aturan dan protokol kesehatan selama proses penyelenggaraan pilkada berlangsung.

Selain itu, Presiden juga meminta Mendagri dan Bawaslu agar memberikan peringatan keras terkait ancaman munculnya kluster baru ini. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi untuk penguatan reformasi tahun 2021 di Istana Negara, Senin (7/9).

“Saya minta pak Mendagri, urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi betul, diberikan ketegasan betul. Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di pilkada karena jelas di PKPU-nya udah jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Mendagri nanti dengan bawaslu agar betul-betul ini diberikan peringatan keras,” ujar Jokowi.

Selain klaster pilkada, Presiden juga meminta jajarannya agar berhati-hati terhadap klaster perkantoran dan klaster keluarga. Sebab, selama ini pemerintah hanya fokus mengingatkan agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan di tempat-tempat publik.

“Kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan, klaster keluarga karena kita sampai di rumah sudah merasa aman. Justru di situlah yang kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor juga kita sudah merasa aman, sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement