REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--BMKG, memperingatkan potensi gelombang tinggi yang akan terjadi di perairan selatan Jabar. Menurut Prakirawan Nurfaijin, di perairan selatan Jabar potensi tinggi gelombangnya mencapai 4,0 hingga 6,0 meter.
Yakni, berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Selain itu, gelombang tinggi pun akan terjadi di Samudra Hindia Selatan Sukabumi, Samudra Hindia Selatan Cianjur, Samudra Hindia Selatan Garut, Samudra Hindia Selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia Selatan Pangandaran, Samudra Hindia Selatan Cilacap, Samudra Hindia Selatan Kebumen, Samudra Hindia Selatan Purworejo, Samudra Hindia Selatan Yogyakarta. "Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi kami minta agar tetap selalu waspada," ujar Nurfaijin dalam siaran persnya, Senin (7/9).
Prakiraan gelombang ini, kata dia, berlaku satu minggu ke depan. Karena, informasi prakiraan gelombang berlaku hingga 7 hari kedepan yang memuat prakiraan tinggi gelombang dan potensi hujan lebat disertai petir. "Prakiraan gelombang satu minggu ke depan mencakup prakiraan gelombang per hari, khusus untuk prakiraan hari pertama hingga hari ketiga ditambahkan prakiraan potensi hujan lebat disertai kilat/petir di wilayah perairan Indonesia," paparnya.
Adapun saran keselamatan pelayaran dari BMKG adalah:
1.Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
2.Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
3.Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
4.Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).