Sabtu 05 Sep 2020 02:32 WIB

Dokter Paru: Dengan 3M, Pandemi Ini Bisa Kita Kendalikan

Penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus meningkat.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andri Saubani
Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP-PDPI), Erlina Burhan
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP-PDPI), Erlina Burhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengingatkan masyarakat untuk terus melakukan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Sebab, penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus meningkat.

Sementara itu, bagi pemerintah dan tenaga medis, Erlina mengatakan agar mereka terus melakukan 3T (tracing, testing, dan treating). "Kalau 3M da 3T terus dilakukan, pandemi ini insya Allah akan bisa kita kendalikan," kata dia, dalam webinar Kampanye Nasional Disiplin Pakai Masker, Jumat (4/9).

Baca Juga

Erlina mengatakan, saat ini di dunia lebih dari 25 juta orang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan angka kematian hampir 1 juta. Sementara, di Indonesia sudah lebih dari 180 ribu yang terkonfirmasi dengan kematian lebih dari 7.000 jiwa. Angka ini, kata Erlina, tentunya bukan jumlah yang sedikit.

Covid-19 merupakan virus yang menyebar dengan cara droplet, yakni lewat percikan air dari seseorang yang batuk, bersin atau berbicara. Air tersebut bisa langsung menulari tubuh manusia lain atau jatuh di benda-benda yang dipegang.

Melalui tangan yang memegang benda terkontaminasi Covid-19 itulah virus kemudian menular ke tubuh lain. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk rajin mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan menyentuh bagian wajah. Di tempat-tempat umum juga penting dilakukan penyemprotan disinfektan.

Namun, virus Covid-19 ini sangat kecil sehingga dimungkinkan menular lewat udara dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, di dalam ruang rapat tertutup dengan ventilasi yang tidak bagus. Virus akan terbang di sekitar ruangan tersebut dan masuk ke tubuh manusia.

"Kita harus berhati-hati terutama di area publik, terutama pada kondisi-kondisi yang padat, tertutup dan berventilasi buruk. Ini harus berhati-hati pada potensi penularan secara airbone," kata Erlina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement