REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan pujian atas penanganan dan penanggulangan Covd-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia menilai tracing kasus Covid-19 menggunakan aplikasi yang baik.
"Tadi testing-nya sudah luar biasa, kita ikuti tadi tracing-nya juga menggunakan aplikasi yang sangat baik, sehingga semuanya bisa terdeteksi. Bahkan, treatment-nya juga sudah dilakukan dengan baik," kata Moeldoko saat mendengarkan paparan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Kota Surabaya, Jumat.
Selanjutnya, kata dia, tugas dan kewajiban masyarakat adalah 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Menurutnya, jika 3M dan 3T (testing, tracing, dan treatment) itu berjalan dengan baik, maka dia yakin pengembangan Covid-19 bisa segera diberesi dan cepat hilang dari Indonesia.
"Dan itu saya melihat sangat tergantung dari manajemen leadership-nya," ujarnya.
Moeldoko menambahkan, Wali Kota Risma sudah menjelaskan dari sisi manajemennya sudah tertata dengan bagus dan dari sisi leadership-nya sudah ada ketegasan. Salah satu contohnya ketika pasar tidak disiplin dan ditemukan ada yang positif ditutup sementara. "Ini penting agar masyarakat terbiasa dengan kehidupan yang taat asas dan disiplin," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Risma menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya. Buktinya, pertambahan kasus sudah tidak terlalu banyak dan tren kesembuhan terus meningkat setiap harinya. "Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa mengendalikan," kata Wali Kota Risma.
Menurutnya, keberhasilan itu tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukannya selama ini bersama jajarannya mulai dari membuat aplikasi untuk mengontrol data pasien Covid-19 hingga tracing yang masif dan detail.
"Jadi, melalui aplikasi ini, kami bisa mengontrol data pasien, karena seringkali ada data pasien yang muncul berkali-kali. Kemudian kita melakukan tracing detail, mulai alamatnya, kontak eratnya baik yang satu rumah maupun yang lainnya dan juga tempat kerjanya," kata dia.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa pihaknya semakin masif melakukan rapid test dan swab test massal gratis kepada seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, hampir setiap hari pemkot menggelar tes swab di Gelora Pancasila. "Kita terus melakukan tes, termasuk ibu hamil yang kandungannya berusia 37 minggu dan juga semua guru SD dan SMP kita tes," katanya.