Jumat 04 Sep 2020 18:39 WIB

Praktikum Tatap Muka, DIY : Tergantung Kesiapan Sekolah

praktikum dimungkinkan digelar tatap muka setelah status tanggap darurat berakhir.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Seorang laboran membuat video pembelajaran praktikum di SMK-SMTI Yogyakarta, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Senin (10/8/2020). Selama pandemi COVID-19, pengajar di sekolah tersebut membuat video pembelajaran praktikum agar siswa sekolah kejuruan tetap dapat mengerti prinsip dasar pelajaran praktik selama proses pembelajaran jarak jauh.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Seorang laboran membuat video pembelajaran praktikum di SMK-SMTI Yogyakarta, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Senin (10/8/2020). Selama pandemi COVID-19, pengajar di sekolah tersebut membuat video pembelajaran praktikum agar siswa sekolah kejuruan tetap dapat mengerti prinsip dasar pelajaran praktik selama proses pembelajaran jarak jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengatakan kegiatan praktikum sekolah dimungkinkan untuk dilakukan secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri juga memperbolehkan zona kuning dan zona hijau Covid-19 untuk menggelar pembelajaran tatap muka. 

Sementara, DIY sendiri merupakan zona kuning Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan, kegiatan praktikum secara tatap muka ini dilaksanakan tergantung kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 

Terutama dalam menyediakan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan praktikum ini diutamakan bagi jenjang pendidikan SMA/SMK. 

"(Praktikum tatap muka dimulai) Tergantung kesiapan SMK menerapkan protokol kasehatan," kata Didik kepada Republika, Kamis (3/9) malam. 

Didik menyebut, standard operational procedure (SOP) terkait pembelajaran tatap muka di tengah pandemi sudah disiapkan. "Kita sudah siapkan SOP-nya dan dalam waktu dekat akan kita edarkan," ujarnya. 

Walaupun begitu, kata Didik, saat ini belum memungkinkan untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka, maupun itu praktikum. Hal ini mengingat status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 yang masih diperpanjang hingga akhir September 2020. 

Sehingga, praktikum dimungkinkan digelar secara tatap muka setelah status tanggap darurat berakhir. Saat ini, sistem pembelajaran di DIY masih dilakukan dengan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya juga sudah menegaskan bahwa pihaknya belum akan membuka aktivitas sekolah dalam waktu dekat. Ia menyebut, risiko terpapar Covid-19 terhadap pelajar saat aktivitas sekolah kembali dibuka sangat besar. 

Baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Walaupun begitu, ia mempersilakan perguruan tinggi untuk terlebih dahulu membuka aktivitasnya. 

"Biar kampus dulu yang (aktivitasnya) dibuka segera. Resikonya untuk anak-anak terlalu besar, (jadi sekolah dibukanya) belakangan saja," kata Sultan. 

Hal tersebut ia katakan mengingat ketidakpastian kondisi Covid-19 di DIY, yang mana kasus baru masih terus meningkat. Sehingga, hal tersebut menjadi perhatian besar sebelum membuka aktivitas sekolah. 

"Jangan dulu lah (membuka aktivitas sekolah), masih fluktuatif," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement