REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) serta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019. Protokol kesehatan ketat diterapkan dalam pelaksanaannya guna mencegah penyebaran Covid-19.
Hal tersebut diakui salah satu peserta yang melamar sebagai Pranata Komputer di Kementerian PANRB, Ira Fuji Lestari. Menurutnya, panitia sudah menerapkan protokol kesehatan di SKB kali ini. Tidak hanya memastikan peserta menggunakan atribut kesehatan yang diwajibkan, penerapan jaga jarak juga tetap ketat dilakukan dalam setiap prosesnya.
"Bagus ya, karena dari kita masuk sudah dicek suhunya, diberikan hand sanitizer, dan sudah diwajibkan pakai masker dan face shield. Kalau tidak pakai, kita tidak boleh masuk (ruang ujian)," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis (3/9).
Apresiasi untuk panitia juga disampaikan oleh peserta CPNS 2019 yang melamar di jabatan Analis Hukum Kementerian PANRB, Bill Arthur Sirang. Diakuinya, walau terdapat keterlambatan saat registrasi, namun ujian tetap dapat berjalan lancar dan baik berkat kerja keras panitia.
Bill berharap penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan sepanjang proses perekrutan CPNS 2019 di masa pandemi ini. Peserta lain Alia Nur Fatimah yang juga seorang penyintas cerebral palsy menyebut protokol pencegah Covid-19 dijalankan sangat ketat. Alia mengaku sempat khawatir mengikuti SKB mengingat pandemi Covid-19. Namun menurutnya, panitia telah menerangkan protokol kesehatan yang perlu dilakukan oleh peserta. "Protokolnya dijalankan sampai akhir," ungkap Alia.
SKB hari ini terdiri atas ujian substansi jabatan dan psikotes dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Ujian sesi ini diikuti oleh 65 peserta formasi Kementerian PANRB dan 98 peserta formasi KASN. SKB CPNS 2019 di lingkungan Kementerian PANRB dan KASN akan berlangsung selama bulan September 2020.