Kamis 03 Sep 2020 18:09 WIB

Fitness dari Rumah Meningkat Selama Pandemi

Tren 'fitness' dari rumah terlihat dari banyaknya aplikasi fitness yang diunduh.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Tren 'fitness' dari rumah terlihat dari banyaknya aplikasi fitness yang diunduh (Foto: ilustrasi fitness)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tren 'fitness' dari rumah terlihat dari banyaknya aplikasi fitness yang diunduh (Foto: ilustrasi fitness)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati pandemi Covid-19 membuat harus lebih banyak di rumah, orang tetap menyadari pentingnya melakukan latihan fisik untuk menjaga kebugaran tubuh. Orang kian mengandalkan aplikasi kesehatan dan fitness agar tetap bisa melakukannya dari rumah.

"Akibat masa karantina membuat banyak orang memprioritaskan kembali gaya hidup dan perilaku sehari-hari mereka,” kata Paul H Müller, co-founder dan CTO Adjust, Rabu (2/9).

Baca Juga

Data Adjust menunjukkan bahwa tren itu tercermin dalam kebiasaan pengguna terkait kesehatan dan fitness serta mengarah pada tren jangka panjang di mana masyarakat lebih memilih untuk WOFH (berolahraga di rumah) daripada pergi ke gym. Hal ini khususnya saat batasan keselamatan masih diterapkan.

Data terbaru dari platform pemasaran aplikasi Adjust menunjukkan bahwa selain tren meningkatnya jumlah instalasi pada awal bulan Januari karena Resolusi Tahun Baru, periode Covid-19 membuat pengguna semakin tertarik untuk menggunakan aplikasi kesehatan dan fitness. Hal itu menggantikan tradisi resolusi tahun baru yang mulai menghilang.

Data menunjukkan bahwa jumlah instalasi harian aplikasi kesehatan dan fitness di seluruh dunia meningkat secara bertahap selama bulan Maret, naik 67 persen dibandingkan dengan tingkat instalasi rata-rata pada tahun 2020 di akhir bulan Maret dan awal bulan April. Akan tetapi, jumlah sesi tidak bertumbuh secara signifikan hingga bulan Mei. Itu mengindikasikan walaupun jumlah instalasi meningkat selama lockdown, peningkatan penggunaan aplikasi terjadi secara perlahan.

Jumlah instalasi dan jumlah sesi mulai menurun setelah mencapai puncak, tetapi jumlah sesi saat ini masih jauh lebih tinggi daripada di tahun 2019. Jumlah instalasi pada bulan Juli meningkat sebesar 7 persen dibandingkan dengan 2019 dan jumlah sesi telah meningkat sebesar 61 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi semakin banyak digunakan dan bahwa pengguna juga semakin banyak berolahraga," tambah Paul.

Data menunjukkan bahwa pengguna paling banyak berolahraga di hari Minggu. Akan tetapi pada hari Jumat, rencana akhir pekan dan 'cheat day' tampaknya mengalihkan pengguna dari aplikasi kesehatan dan fitness.

Di tahun 2020, jumlah sesi di seluruh dunia paling banyak di hari Ahad. Sebaliknya, jumlah sesi paling sedikit secara konsisten di hari Jumat. Data ini didasarkan pada analisis atas tren yang terlihat dari jumlah instalasi dan jumlah sesi pada berbagai aplikasi di seluruh dunia yang termasuk dalam kategori kesehatan dan fitness dalam database Adjust.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement