REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Sektor pariwisata Lampung Selatan menerapkan protokol kesehatan ketat pada masa adaptasi kebiasaan baru. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 di tempat wisata.
"Kami juga membatasi kunjungan wisatawan ke tempat wisata di wilayah tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona, " kata Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung, Rini Ariasih, saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu (2/9).
Ia menyebutkan, pada akhir Juli 2020 pariwisata di Lampung Selatan sudah mulai dibuka secara bertahap. Hampir semua destinasi wisata telah dibuka karena bagaimanapun ekonomi di Lampung Selatan harus tetap berjalan.
Selain itu, animo masyarakat cukup tinggi mengunjungi tempat wisata. Namun, pemantauan tetap dilakukan pihaknya bersama gugus tugas penanganan COVID-19 agar penerapan protokol kesehatan tetap berjalan.
"Kami atau pengelola wisata tak mungkin untuk mengusir wisatawan untuk berkunjung. Tapi mereka harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, " katanya.
Pengelola tempat wisata juga diharuskan menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun, cairan pembersih tangan, serta hal lain yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Ia juga mengimbau pengunjung untuk mematuhi prorokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat di daerah agar ikut mengawasi tempat-tempat wisata, seperti keinginan Gubernur Lampung agar para wisatawan mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam Pergub Nomor 45 Tahun 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Terkait dengan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata di Kabupaten Lampung Selatan, Rini mengaku sejak ada pandemi COVID-19 ada penurunan 40 hingga 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kabupaten Lampung Selatan memiliki objek wisata yang cukup menarik untuk kunjungi. Selain memiliki objek wisata pantai yang menarik, Lampung Selatan juga memiliki destinasi wisata lainnya, seperti Gunung Anak Krakatau, pemandian air panas, serta wisata alam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika