REPUBLIKA.CO.ID, KOBA, BABEL -- Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membentuk desa anti-pornografi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan mendidik generasi muda yang bermoral.
"Saat ini sudah ada beberapa desa dicanangkan sebagai desa anti-pornografi, target kami seluruh desa anti-pornografi," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Bangka Tengah, Elly Irsyah di Koba, Selasa (1/9).
Ia menjelaskan, peran pemerintah desa sangat dibutuhkan dalam membentuk desa anti-pornografi karena ada beberapa konsep yang harus mereka jalankan untuk mewujudkan itu.
"Baru-baru ini kami sudah mengundang sejumlah kepala desa untuk menghadiri acara sosialisasi konsep desa anti-pornografi, dengan harapan konsep itu bisa diterapkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa konsep yang harus diterapkan yaitu menggandeng para tokoh agama dan pemuda untuk menggalakkan kegiatan keagamaan dan pendidikan moral anak.
"Pembentukan desa anti pornografi juga sejalan dengan sudah ditetapkannya Bangka Tengah sebagai kabupaten layak anak sejak beberapa tahun lalu," ujarnya.
Ia mengatakan, pornografi membuat generasi penerus kita menjadi generasi yang lemah, tidak berkualitas, dan berakhlak lemah sehingga nantinya bisa menjadi beban bagi pembangunan bangsa.
"Justeru itu penting dibentuk desa anti pornografi, untuk mewujudkan komitmen bersama dalam menjaga kehidupan sosial dalam tatanan yang damai dan berbudi pekerti," ujarnya.