REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sensus penduduk secara tatap muka akan dimulai pada 1 September 2020, termasuk di Kota Yogyakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta pun mengerahkan setidaknya 443 petugas lapangan.
Kepala BPS Kota Yogyakarta Harjana mengatakan, seluruh petugas yang diterjunkan ke lapangan telah menjalani rapid diagnostic test (RDT) sebelumnya. Bagi petugas yang hasilnya reaktif dari RDT, maka tidak akan diterjunkan ke masyarakat.
"Semua sudah kami lakukan rapid test dan Alhamdulillah hanya ada satu petugas yang dinyatakan reaktif. Sekarang sudah kami lakukan koordinasi dan sudah ditindaklanjuti Gugus Tugas Covid-19," kata Harjana di Kota Yogyakarta, Senin (31/8).
RDT terhadap petugas ini sudah dilakukan pada 27 dan 28 Agustus 2020 lalu. RDT dilakukan untuk memastikan keamanan petugas agar tidak terjadi penularan Covid-19 secara lebih luas, khususnya di Kota Yogyakarta.
Proses sensus secara tatap muka ini akan dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Petugas lapangan pun dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
Walaupun begitu, tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti sensus penduduk secara online beberapa waktu lalu cukup tinggi. Masyarakat yang belum mencatatkan dirinya pada sensus online tersebut, akan didata pada sensus tatap muka pada September 2020.
"Di tingkat Provinsi DIY, Kota Yogyakarta yang paling tinggi partisipasinya dibandingkan daerah lainnya. Tentu hal ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan masyarakat," jelasnya.
Ia pun mengharapkan adanya peran dari pengurus RT di masing-masing wilayah. Sebab, petugas lapangan nantinya akan mengunjungi RT guna melakukan pemeriksaan daftar penduduk.
"Selain melapor, petugas sensus juga melakukan pemeriksaan daftar penduduk dan melakukan verifikasi secara door to door ke setiap penduduk," ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan sensus penduduk ini sangat penting. Nantinya, hasil sensus ini akan dijadikan sebagai dasar bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
"Dengan sensus ini kita akan mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi masyarakat dan berharap ini menjadi dasar pembuatan kebijakan yang lebih optimal. Sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.