REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19.
Rencananya, uji coba vaksin pada hewan akan dilakukan pada dua hingga tiga bulan mendatang.
“Kami sedang menunggu ekspresi dari protein tersebut dalam bentuk protein rekombinan, nanti InsyaAllah dalam dua atau tiga bulan ke depan kami akan uji coba pada hewan,” ujar Amin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (31/8).
Eijkman saat ini tengah berupaya agar vaksin Merah Putih dapat segera selesai uji klinis secepatnya. Pihaknya menargetkan vaksin tersebut memasuki tiga tahapan uji klinis pada 2021.
“Februari atau Maret 2021 kami sudah bisa memberikan sheet vaksinnya kepada Bio Farma. Untuk proses selanjutnya termasuk uji klinis I, II, dan III,” ujar Amin.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan, proses pengerjaan masih sesuai timeline pengembangan vaksin. Walaupun sistem yang dikembangkan bertambah menjadi tiga.
Diharapkan, penyuntikan kepada manusia sudah dapat dilakukan pada pertengahan 2021. Sebagai uji coba klinik Fase I, yang akan dilanjutkan ke Fase II dan Fase III.
“Diharapkan awal tahun 2022 vaksin Merah Putih dapat diproduksi massal,” ujar Amin.
Dalam rapat kerja kali ini, Komisi IX DPR ingin mengetahui secara pasti problematika yang sedang dihadapi negara ini. Khususnya dalam pengembangan vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Konsorium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN.
“Sehingga solusi-solusi itu akan segera bisa kita tindaklanjuti, baik dari proses maupun hal-hal lain yang memang perlu segera diselesaikan atau perlu ditindaklanjuti," ujar Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafiroh, selaku pemimpin rapat.