Senin 31 Aug 2020 06:03 WIB

Top 5 News: Gejala Covid, Anwar Sadat Hingga Alquran Dibakar

Pembakaran Alquran memicu kerusuhan di Swedia menguasai daftar top 5 news.

Pembakaran Alquran di Swedia picu kerusuhan.
Foto:

3. Mengapa pembakaran Alquran Picu Kerusuhan Hebat Swedia?

Pada hari Jumat lalu, kekerasan meletus di kota Malmo Swedia. Kala itu lebih dari 300 orang berkumpul untuk memprotes kegiatan anti-Islam. Berbagai laporan menunjukkan bahwa pengunjuk rasa melemparkan benda-benda ke polisi dan membakar ban mobil.

photo
Pembakaran alquran di Malmo, Swedia memicu terjadinya kerusuhan. - (EPA)

Bagaimana kekerasan di Swedia dimulai?

Seperti dilansir dalam sebuah artikel di laman indianexpress.com, aksi demonstrasi merebak setelah salinan Alquran dibakar di Malmo pada hari Jumat itu oleh anggota partai sayap kanan garis keras Denmark, Stram Kurs. Sebelumnya pada hari itu juga, pemimpin partai sayap kanan yang dikenal anti Islam dan kaum imigran, Rasmus Paludan, ditolak izinnya oleh pihak berwenang Swedia untuk mengadakan pertemuan di Malmo. Rencanya Paludan akan bicara dengan topik "Islamisasi di negara-negara Nordik". Surat kabar Swedia Aftonbladet pun melaporkan kala itu Alquran akan dibakar.

Baca berita selengkapnya disini.

4. Brigjen Tetty Lubis Berjilbab Sejak Era Gatot Nurmantyo

JAKARTA -- Direktur Hukum Angkatan Darat (Dirkumad), Brigjen Tetty Melina Lubis, mengaku, dalam kesehariannya berdinas selalu mengenakan jilbab. Dia tidak menganggap jilbab sebagai kendala untuk bekerja profesional. Lagi pula, sambung dia, lingkungan di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sangat mendukung bagi setiap prajurit, termasuk Korps Wanita AD (Kowad) untuk berkarier dengan baik.

photo
Brigjen TNI Tetty Melina Lubis. - (Youtube Mabes AD/Tangkapan Layar)

"Berjilbab sejak zaman Pak Gatot. Tahun 2016 Kowad boleh pakai jilbab. Ini dari hati," kata Tetty menjelaskan alasan ia mengenakan jilbab saat diwawancarai Republika, belum lama ini. Dia melanjutkan, sekarang pun juga ada taruna Akademi Militer (Akmil) perempuan yang lulus 2017 juga memakai jilbab.

Catatan Republika, sebelum era Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (2015-2017), belum ada aturan tertulis yang mengatur prajurit perempuan untuk mengenakan jilbab saat berdinas. Ketika Gatot menjadi penguasa Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, akhirnya Kowad, Korps Wanita AL (Kowal), dan Wanita Angkatan Udara (Wara) kala jam dinas dibolehkan berjilbab.

Baca berita selengkapnya disini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement