REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh telah memiliki Peraturan Wali Kota (Perwal) yang mengatur tentang sanksi bagi warga yang melanggar penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan regulasi itu berupa Perwal Nomor 45 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Banda Aceh.
"Kita juga terus perketat pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh wilayah kota di tempat-tempat umum dan fasilitas publik terus ditingkatkan,” kata Aminullah, Ahad (30/8).
Wali Kota menginstruksikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banda Aceh untuk mengawal pelaksanaan Perwal tersebut.
Perwal itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Kata dia, bagi yang melanggar Perwal akan dikenakan sanksi mulai dari denda Rp100 ribu sebagai sanksi administratif hingga sanksi sosial, seperti membersihkan tempat ibadah dan tempat umum.
Dalam Perwal ini juga dikenakan sanksi adat bagi pelanggar, yakni mengaji, mengumandangkan adzan selama seminggu atau mengikuti pengajian di desa selama empat hari, katanya. "Razia akan terus dilakukan dan sosialisasi pencegahan juga harus terus berjalan hingga ke pelosok gampong (desa, red)," ujarnya.
Menurut Wali Kota, apapun upaya yang dilakukan Pemko tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dari warga. Seluruh warga kota diminta mematuhi protokol kesehatan dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Jika tidak ada keperluan mendesak, warga tetap berada di rumah saja, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta berolahraga di rumah untuk meningkatkan imun tubuh," katanya.