REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar kurikulum di Universitas Pertahanan (Unhan) memuat studi yang mengajak mahasiswa berkunjung ke daerah-daerah.
Dalam orasi kebangsaan secara virtual dalam rangkaian acara pembukaan studi doktoral Unhan, Sabtu, Megawati menilai studi ke daerah perlu agar mahasiswa melihat realitas kehidupan masyarakat yang masih banyak tidak berkecukupan.
"Banyak anak negeri ini yang belum punya kesempatan untuk saling berkunjung, tetapi Lemhanas, saya singgung sedikit, itu dibuat Bung Karno. Itu kan sebetulnya pertemuan untuk calon-calon pemimpin bangsa," ujar Megawati.
Kepada mahasiswa Unhan, Megawati berpesan agar rajin membaca buku dan tidak memilih-milih buku bacaan agar memiliki pemahaman sejarah yang utuh.
Dalam kesempatan itu, ia pun berbicara mengenai sejarah yang jarang diulas saat Pemerintahan Indonesia ingin direbut kembali oleh Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
Adanya ancaman itu menyebabkan pada Januari 1946, ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta. Bendera Pusaka Merah Putih disebutnya harus dijaga, sehingga dititipkan kepada Husein Mutahar yang menyelamatkan bendera sampai ke Yogyakarta.
Dengan jejak sejarah itu, Megawati menegaskan penghormatan terhadap Merah Putih dalam setiap upacara harus dipahami generasi bangsa sebagai sebuah komitmen dalam menjaga bendera dengan sepenuh jiwa raga.
"Itulah sebenarnya kalau di dalam topik yang harus saya katakan. Sebenarnya mengisi jiwa nasionalisme patriotisme kepada anak bangsa kita bahwa bela negara adalah antara lain membela simbol-simbol kenegaraan yang ada," ujar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.