Jumat 28 Aug 2020 14:22 WIB

Antisipasi Banjir, Pengerukan Kali Ciliwung Terus Dilakukan

Pengerukan lumpur Kali Ciliwung dilakukan sepanjang kurang lebih 5,3 kilometer.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
 Sebuah alat berat melakukan proses pengerukan kali Ciliwung di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Sebuah alat berat melakukan proses pengerukan kali Ciliwung di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sudin Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Timur, hari ini Jumat (28/8), kembali melakukan pengerukan lumpur Kali Ciliwung. Pengerukan Kali Ciliwung ini sebagai upaya antisipasi pencegahan banjir disaat musum penghujan datang.

Kasi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur, Puryanto mengatakan, program pengerukan lumpur Kali Ciliwung ini telah dilakukan pihaknya sejak awal Juli lalu. Pengerukan ini ditargetkan rampung hingga bulan Desember mendatang.

"Pengerukan ini kami lakukan sebagai antisipasi genangan dan banjir di wilayah itu," ujarnya, Jumat (28/8).

Dijelaskan Puryanto, pengerukan sepanjang kurang lebih 5,3 kilometer dilakukan dari jembatan Tong Tek Kampung Pulo hingga jembatan Jl KH Abdullah Syafii di Kampung Melayu.

Dalam pengerukan ini, pihaknya mengerahkan empat alat berat jenis amphibi dan satu unit long arm. "Saat ini progres pengerukan telah mencapai kurang lebih 400 meter. Diharapkan bisa selesai secepatnya," ujarnya. 

Sebelumnya SDA Jakarta Pusat juga terus melakukan pengerukan atau normalisasi tiga sungai besar sebagai langkah antisipasi banjir. Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Pusat Glenn Santista mengatakan pihaknya mengeruk dengan kedalaman satu meter masing-masing di tiap sungai.

"Ada tiga sungai, yaitu Kali Ciliwung, Kali Krukut di Bendungan Hilir dan Kali Utan Kayu di Cempaka Putih," kata Glenn.

Pengerukan lumpur di tiga sungai itu menggunakan tujuh unit ekskavator milik Dinas SDA DKI Jakarta. Untuk Kali Ciliwung ditargetkan dapat dinormalisasi dengan panjang 1,5 kilometer. Sedangkan untuk Kali Krukut direncanakan dikeruk sepanjang 1,2 kilometer dan Kali Utan Kayu akan dikeruk sepanjang 1,8 kilometer.

"Pengerjaan (normalisasi) sudah sejak bulan Maret dan target selesai pada September mendatang karena untuk persiapan mengantisipasi hujan di bulan Oktober," ujar Glenn.

Meski sudah dimulai sejak lima bulan yang lalu, namun masih ada kendala dalam proses pengerukan sungai-sungai besar di Jakarta Pusat itu. Hasil pengerukan di tiga sungai itu akan dibawa para petugas SDA Jakarta Pusat ke tempat pembuangan sedimen lumpur di PLTU Ancol, Jakarta Utara.

Dinas SDA DKI Jakarta telah mengalihkan atau "refocusing" anggaran daerah akibat pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi program "Grebek Lumpur" di sungai hingga saluran kecil karena mata anggarannya masuk biaya pemeliharaan.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan meskipun terkena refocusing (memfokuskan kembali) dari anggaran yang ada, tapi pengerukan tetap jalan terus. "Tidak ada masalah, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti," kata Juaini.

Juaini mengatakan, pemeliharaan saluran mikro, makro, penghubung, kali dan sungai tidak boleh berhenti sebagai langkah untuk mengantisipasi ancaman genangan dan banjir yang biasa terjadi di Ibu Kota saat musim hujan turun.

Juaini menyebutkan, pengerukan lumpur memakai sistem swakelola, melalui anggaran pemeliharaan dengan total sekitar Rp80 miliar yang disebarkan bervariasi ke dinas dan di Suku Dinas.

"Jadi tugas kami dari dinas maupun sudin untuk terus melakukan giat grebek lumpur di berbagai tempat. Mulai dari saluran mikro, makro, saluran penghubung, kali-kali dan waduk-waduk," ujar Juaini.

Dikatakan Juaini, refocusing anggaran sebetulnya membuat sejumlah proyek pembangunan tertunda. Dinas SDA yang mendapatkan alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 sekitar Rp 2 triliun lebih, namun akhirnya berkurang 50 persen karena refocusing anggaran.

"Itu sekitar menjadi Rp 1,2 triliun-an, dana itu ada di dinas dan sudin-sudin di wilayah DKI Jakarta," kata Juaini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement