Kamis 27 Aug 2020 12:22 WIB

Guru Honorer Ini Pakai Subsidi Gajinya Beli Kuota Internet

Kuota internet tersebut akan dipakainya untuk kebutuhan ,mengajar daring.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah karyawan termasuk guru honorer meneriman subsidi gaji dari pemerintah, Foto Uang rupiah (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Sejumlah karyawan termasuk guru honorer meneriman subsidi gaji dari pemerintah, Foto Uang rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerima subsidi gaji dari pemerintah punya berbagai rencana terhadap subsidi gaji tersebut. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat dan mendongkrak kembali daya beli.

Namun bagi guru honorer, bantuan pemerintah ini tak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Selain untuk membayar kebutuhan sehari-hari, guru honorer juga menyisihkan bantuan ini untuk membeli kuota internet. Kegiatan belajar yang masih dilakukan secara daring membuat guru butuh ongkos untuk mengajar muridnya.

Baca Juga

Seperti yang dialami oleh Budi Rahayu, seorang guru honorer di bawah Pemprov DKI Jakarta. Ia mengaku akan memanfaatkan bantuan subsidi gaji untuk mengoptimalkan kegiatan mengajar. "Untuk operasional, membeli kuota," ujar Budi di hadapan Presiden Jokowi, Kamis (27/8).

Selain untuk membeli kuota internet, Budi juga menyampaikan bahwa bantuan yang diterimanya akan digunakan untuk menambal kebutuhan sehari-hari. Apalagi, katanya, seluruh aktivitas memang terfokus di rumah selama pandemi Covid-19. Hal ini kemudian membuat tagihan listrik menjadi lebih mahal dari biasanya. "Saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan tentu berpengaruh kepada pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah," katanya.

Profesi guru honorer masuk dalam daftar penerima subsidi bagi pekerja dan buruh bergaji kurang dari Rp 5 juta per bulan. Subsidi gaji diberikan sebesar Rp 2,4 juta, yang akan dicairkan dalam dua tahap. 

Per Kamis (27/8) ini, secara simbolis, pencairan tahap pertama kepada 2,5 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan diwakilkan oleh sejumlah pekerja dan buruh yang hadir di Istana Negara. Sejumlah pekerja yang hadir memiliki latar profesi yang beragam, mulai dari guru honorer, perawat, pemadam kebakaran honorer, petugas kebersihan, hingga karyawan hotel.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sempat membuka dialog dengan para pekerja yang ekonomi rumah tangganya ikut terpukul akibat pandemi Covid-19. "Siapapun yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan secara aktif sampai bulan Juni, yang patuh itu yang diberikan. Kita harapkan nantinya setelah ini diberikan kepada Bapak Ibu sekalian konsumsi rumah tangganya naik," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement