Kamis 27 Aug 2020 12:18 WIB

Top 5 News: Cadangan Gas Turki, PPP Karam, Hingga UYM Sakit

Berita soal pandangan menikahi wanita Nasrani masuk jajaran lima besar.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto:

5. Aceh Ajukan Vassal ke Utsmaniyah Tapi Ditolak, Ini Alasannya

JAKARTA— Pakar Filologi UIN Jakarta, Prof Oman Fathurahman, mengatakan Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmaniyah/Ottoman tetapi ditolak karena sejumlah pertimbangan.

"Jika Aceh disetujui sebagai vassal, nanti yang lain minta juga. Turki tidak mau Nusantara menjadi bagian dari sistem pemerintahannya. Tetapi untuk menjadi saudara iya, semangatnya adalah semangat keagamaan," kata Oman dalam diskusi daringnya, Selasa (26/8).

photo
Warga memasang bendera kerajaan Aceh tempo dulu dan bendera Turki pada peringatan 477 tahun hubungan persaudaraan Aceh dengan Turki di kompleks kuburan sejarah ulama, saudagar dan petugas militer Turki di Desa Bitai, Banda Aceh, Aceh, Rabu (10/8). - (Antara/Irwansyah Putra)

Meski tidak menjadikan Aceh sebagai negara vassal, kata dia, Turki tetap berkomitmen membantu mengirimkan bantuan militer saat diminta. Terbukti ada suplai bala militer dari Turki saat Aceh meminta untuk melawan tentara kolonial.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Riset Baru Sebut Pedoman Jaga Jarak Sudah Ketinggalan Zaman

LONDON -- Ilmuwan Inggris menyebut pedoman jaga jarak sejauh dua meter untuk membatasi penyebaran didasarkan pada "ilmu pengetahuan kuno". Sekelompok ilmuwan Inggris mengatakan jarak seharusnya tidak menjadi titik fokus tindakan yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus.

photo
Selalu mengenakan masker dan menjaga jarak hingga 2 meter menjadi upaya terbaik pencegahan Covid-19. Kunjungan ke kedai kopi di Seoul, Korea Selatan, menyebabkan lebih dari 50 orang terinfeksi Covid-19. - (AP Photo/Ahn Young-joon)

Menurut mereka, sistem satu ukuran untuk semua harus diganti dengan rekomendasi bertingkat untuk lokasi yang berbeda. Pemerintah Inggris, seperti di banyak negara lain, merekomendasikan orang harus tetap berada dua meter atau satu meter jika faktor yang meringankan seperti masker digunakan.

Para peneliti yang menulis di British Medical Journal (BMJ) mengatakan bahwa pedoman yang lebih fleksibel akan memungkinkan kembali ke normalitas dalam beberapa aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

"Aturan saat ini tentang jarak fisik yang aman didasarkan pada sains yang sudah ketinggalan zaman," tulis Nicholas Jones, dari Departemen Perawatan Primer Nuffield Universitas Oxford, dilansir di Independent, Rabu (26/8).

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement