Kamis 27 Aug 2020 09:38 WIB

Sosialisasi Bahaya Covid-19, Pemkot Jakut Pasang Peti Mati

Camat Cilandak juga membawa replikasi peti jenazah untuk sosialisasi bahaya Covid-19.

Rep: Muhamad Ubaidillah/Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko.
Foto: Muhamad Ubaidillah
Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah monumen replika peti mati dipasang di depan SPBU 34-14408, Jalan Budi Mulia, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) pada Rabu (27/8). Monumen itu didirikan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya Covid-19.

Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko mengatakanm, jumlah pasien positif Covid-19 terus meningkat. Hal itu lantaran masyarakat banyak yang abai akan bahaya Covid-19. Untuk meningkatkan kesadaran itu, pihaknya menggunakan peti mati sebagai media penyampai pesan.

Sigit membantah penempatan replika peti mati untuk menakuti warga. "Kalau misalnya memasang spanduk atau poster itu kan jangka waktunya relatif singkat, karena faktor cuaca akan mempengaruhinya," kata Sigit ditemui di lokasi, Rabu.

Sigit menyampaikan, selain di tempat tersebut, monumen peti mati juga dibangun di lima lokasi strategis lainnya. Selain yang menjadi pusat kegiatan masyarakat, juga berada di wilayah yang rentan terjadi penyebaran Covid-19.

"Berdasarkan penelitian epidemiologi, kemudian juga dari hasil testing yang kami kerjakan, (lokasi) itu punya risiko yang lebih rentan kalo satu kawasan tersebut terjadi sebagai episentrum (penyebaran Covid-19)," ujar Sigit.

Pantauan Republika, peti berwarna putih dibangun dengan ketinggian empat meter. Rinciannya satu meter pondasi dan tiga meter tiang-tiang penyangga. Di antara tiang penyangga terdapat data jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Seorang warga yang melihat monumen replika peti mati di Jalan Budi Mulia, Roni mengapresiasi pendirian monumen peti mati tersebut. Hanya saja, ia menyebut, desain pati kurang bagus. Dia menjelaskan, posisi peti mati terlalu tinggi, sehingga tidak kelihatan oleh pengguna jalan.

"Kan enggak mungkin orang naik motor lihat ke atas. Harusnya lebih di bawahin aja biar yang lewat lihatnya enak," kata Roni pada Kamis (27/8).

Replika peti

Petugas gabungan Kecamatan Cilandak bersama Polri dan TNI menggelar sosialisasi penerapan 3M di Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu. Sosialisasi yang dilaksanakan pada Rabu pagi, ini menggunakan poster dan replika peti jenazah sebagai alat kampanye.

“Kalau tidak mau meninggal, ya harus memerangi Covid-19 dengan 3M,” kata Camat Cilandak, Mundari di lokasi pada Rabu (26/8), ketika ditanya alasannya menggunakan replika peti jenazah saat sosialisasi 3M.

Di lokasi sosialisasi, Mundari terus mengimbau warga untuk terus mengutamakan penggunaan masker. Dia juga meminta warga untuk tetap rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. “Ini adalah salah satu bentuk, tanda, ini lho kita peringatkan,” ujarnya.

Dengan diadakannya sosialisasi menggunakan peti jenazah, Mundari berharap masyarakat tidak menganggap sepele Covid-19. Pasalnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini terus meningkat sehingga masyarakat harus terus waspada. “Kalo emang ga takut juga, aduh bingung saya,” kata Mundari.

Meskipun disebut sebagai sosialisasi, jika di tengah-tengah petugas mendapati ada warga yang tidak memakai masker maka warga tersebut akan tetap ditindak. Petugas gabungan juga membagikan masker medis kepada sejumlah pengguna jalan di lampu merah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement