REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membawa 19 calon anak buah kapal (ABK) dari tempat penampungan mereka. Para ABK dijemput usai penggerebekan di tempat penampungan di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis dini hari.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjelaskan para calon ABK itu menyatakan kesediaan untuk pindah ke tempat penampungan milik BP2MI di Ciracas, Jakarta Timur. Beberapa jam sebelum penggerebekan, BP2MI telah menyelamatkan 18 calon ABK yang yang diusir dari tempat penampungan perusahaan milik PT Abadi Mandiri Internasional (AMI).
Benny menyatakan di lokasi penampungan PT AMI tercatat 62 calon ABK. Rinciannya 13 orang sedang izin pulang kampung, 19 orang bersedia pindah bersama BP2MI, dan 30 menyatakan tetap tinggal di rumah penampungan itu.
PT AMI merupakan perusahaan yang merekrut calon ABK berusia 18-33 tahun dengan iming-iming diberangkatkan melaut ke luar negeri. Namun, para calon ABK itu telah berbulan-bulan berada di tempat penampungan dan tidak mendapat kejelasan dari pihak perusahaan.
"Yang tersisa di penampungan kita beri penjelasan dan masukan sehingga 19 di antaranya mau untuk dievakuasi ke tempat BP2MI menyusul 18 calon ABK yang sudah diselamatkan sebelumnya," jelas Benny pada Kamis pagi.
BP2MI telah mendapatkan laporan bahkan melihat langsung tempat penampungan itu tidak layak. Sarana air untuk mandi dan kamar serta makanan yang mereka konsumsi tidak layak.