REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Sigi siap merelokasi warga dari sejumlah permukiman yang selama ini rawan banjir dan tanah longsor.
"Pak Bupati dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan camat dan kepala desa di sejumlah wilayah yang selama ini sangat rawan bencana banjir dan longsor." kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Sigi Iskandar Nontji di Sigi, Rabu (26/8).
Menurutnya, Koordinasi dengan camat dan kepala desa penting agar mendapatkan data yang akurat tentang jumlah warga atau kepala keluarga (KK) dan desa-desa mana saja yang permukimannya akan direlokasi. Setelah itu, Pemkab Sigi mencari lahan untuk lokasi baru permukiman warga yang tentunya aman dari ancaman banjir dan tanah longsor.
Pemkab Sigi sebelumnya memang sudah merencanakan merelokasi warga yang sering terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan.
Beberapa desa di sejumlah kecamatan, termasuk Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dari bahaya banjir dan longsor.
Selain itu, Kecamatan Gumbasa dan Kulawi, termasuk dalam rencana relokasi.
Bahkan, kata dia, warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi yang diterjang banjir bandang pada 8 Agustus 2020, sudah sepakat untuk permukiman mereka dipindahkan karena sudah tidak aman lagi karena dalam ancaman bencana alam tersebut.
"Yang pasti relokasi akan dilakukan oleh Pemkab Sigi," ujarnya.
Hanya saja, Pemkab Sigi sekarang ini masih konsentrasi penuh untuk penyelesaian hunian tetap (huntap) korban gempa bumi magnitudo 7,4 pada 28 September 2018.
Hingga kini, masalah huntap dan penyaluran dana stimulan rumah rusak dan santunan bagi korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Sigi masih menjadi perhatian dan prioritas.