Selasa 25 Aug 2020 23:03 WIB

Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango Kembali Dibuka

Pendaki gunung Gede-Pangrango harus membawa peralatan yang hanya digunakan sendiri.

Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango Kembali Dibuka. Seorang pengunjung tengah turun gunung ke Resor Selabintana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Ilustrasi
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango Kembali Dibuka. Seorang pengunjung tengah turun gunung ke Resor Selabintana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengelola Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, membuka kembali pendakian setelah delapan bulan ditutup untuk pemulihan dan pembatasan selama pandemi Covid-19. Pendaki harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan.

"Mulai hari ini, pendakian ke puncak Gunung Gede-Pangrango kembali dibuka normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat yang harus dipatuhi. Pendaki juga diminta membawa surat keterangan sehat sebelum diizinkan mendaki," kata Humas TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi, Selasa (25/8).

Baca Juga

Sedangkan peraturan lainnya yang harus dipatuhi calon pendaki adalah membawa peralatan yang hanya digunakan sendiri, tidak secara berkelompok. Hal tersebut untuk menghindari penyebaran virus berbahaya termasuk corona.

Pengelola melarang calon pendaki yang kondisi kesehatannya terganggu, seperti flu dan batuk melanjutkan pendakian dan menyarankan mereka memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat.

"Kami juga membatasi jumlah pendaki yang biasanya 1.300 orang per hari, saat ini hanya 600 orang per hari, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tidak terjadi kerumunan pendaki di sejumlah titik peristirahatan hingga puncak gunung," katanya.

Poppy menambahkan, dengan dibukanya kembali pendakian ke Gunung Gede-Pangrango diharapkan dapat mengembalikan perekonomian di sektor pariwisata di kawasan Cianjur terutama di lokasi TNGGP dan Kebun Raya Cibodas.

"Harapan kami semua kembali bangkit seiring dibukanya pendakian yang sempat ditutup selama delapan bulan, akan menghidupkan kembali perekonomian disekitar serta peningkatan pendapatan dari sektor pajak untuk pemerintah," katanya.

Poppy mengimbau calon pendaki harus memperhatikan kebersihan jalur hingga puncak gunung dari sampah.  Selama empat hari masa percobaan, sampah yang ditinggalkan pendaki terlihat menumpuk di sejumlah titik.

"Kami sudah mengimbau pendaki tidak membuang sampah di TNGGP. Saat turun, sampah yang dihasilkan selama berada di puncak gunung dari makanan dan minuman agar dibawa kembali turun, sehingga kelestarian dan kebersihan di taman nasional tetap terjaga," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement