Selasa 25 Aug 2020 16:57 WIB

Tren Harian 2.000-an Kasus Baru Covid-19 di Indonesia

Penularan infeksi virus corona di Tanah Air masih tinggi.

Petugas kesehatan beraktivitas saat pelaksanaan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjalani rangkaian awal Uji Klinis Vaksin Covid-19, yakni pemeriksaan kesehatan dan uji usap (swab test) sebelum menjalani penyuntikan vaksin Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan beraktivitas saat pelaksanaan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Selasa (25/8). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjalani rangkaian awal Uji Klinis Vaksin Covid-19, yakni pemeriksaan kesehatan dan uji usap (swab test) sebelum menjalani penyuntikan vaksin Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri

Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.447 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini mengembalikan tren penambahan kasus harian ke angka 2.000-an, setelah pada Senin (24/8) kemarin tambahan kasus positif 'hanya' 1.877 orang.

Baca Juga

Sepanjang Agustus ini, sudah 11 kali penambahan kasus harian tembus angka 2.000-an orang. Sedangkan pada Juli lalu, hanya tiga kali kasus positif harian di atas 2.000 orang, termasuk rekor tertinggi yakni 2.657 orang pada 9 Juli lalu. Saat itu, tambahan kasus didominasi oleh klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).

Penambahan konsisten di atas dua ribu kasus sempat terjadi selama empat hari berturut-turut. Yakni, sejak Kamis (20/8) yakni 2.266 kasus, lalu Jumat (21/8) bertambah di angka 2.197 kasus, Sabtu (22/8) di angka 2.090 kasus dan Ahad (23/4) 2.037 kasus.

Secara tren, bila dilihat dari grafik penambahan kasus harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, terlihat bahwa penularan infeksi virus corona di Tanah Air masih tinggi. Tren penambahan kasus harian di angka 1.000-an mulai muncul pada Juni lalu, dan semakin banyak pada Juli 2020. Sedangkan pada Agustus ini, terlihat penambahan di atas 2.000 mulai jamak.

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus baru terbanyak yakni 637 orang. Sementara Jawa Timur menyusul di posisi kedua dengan 262 kasus baru. Selanjutnya ada Jawa Barat dengan 250 kasus baru, Jawa Tengah dengan 198 kasus baru, dan Kalimantan Timur dengan 141 kasus baru.

Selain kasus positif, penambahan juga terjadi untuk pasien sembuh yakni 1.807 orang. Sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 112.867 orang. Pasien meninggal dunia juga bertambah 99 hari ini, sehingga jumlahnya menjadi 6.858 orang yang meninggal dengan konfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, Indonesia masih memiliki 29 kabupaten/kota berstatus zona merah atau risiko penularan Covid-19 yang tinggi. Sisanya, 237 daerah berstatus zona oranye atau risiko sedang, 174 daerah zona kuning atau risiko rendah, dan baru 74 daerah berstatus zona hijau atau tidak terdampak serta tidak memiliki kasus baru.

Khusus angka kesembuhan, pada Jumat (21/8) hingga Ahad (23/8), jumlahnya menunjukkan lebih banyak dibanding kasus baru positif Covid-19. Kemudian pada Senin (24/8), angka penambahan pasien sembuh Covid-19 harian mencatat rekor terbanyak. Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-9 angka tambahan sembuh harian mencapai 3.560 orang.

Angka pasien sembuh ini menjadi rekor harian terbanyak sejak awal pengumuman pasien Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu. Dengan tambahan tersebut, angka pasien sembuh di Indonesia secara keseluruhan menjadi 111.060 orang.

Saat membuka rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan promosi disiplin masyarakat agar mengenakan masker selama melakukan aktivitas masih belum gencar. Kampanye penggunaan masker ini bahkan dinilainya juga masih belum terlihat di lapangan.

“Saya juga rapat yang lalu kita sudah berbicara lagi mengenai kedisiplinan masyarakat yang ini menjadi kunci bagi pemulihan Covid. Saya melihat urusan promosi untuk memakai masker ini belum kelihatan, setelah habis rapat itu. Baik di media, di lapangan dengan membagi masker,” ujar Jokowi.

Jokowi menilai, penggunaan masker menjadi kunci utama pengendalian penularan Covid-19. Karena itu, ia menegaskan agar kampanye penggunaan masker agar segera dilaksanakan di masyarakat.

“Tolong ini betul-betul segera yang berkaitan dengan ajakan untuk memakai masker, membagi masker, ini betul-betul pelaksanaannya bisa dipercepat, karena ini juga akan memperkuat confidence dari masyarakat, dari dunia usaha, dari pasar, mengenai cara-cara penanganan yang kita lakukan,” ungkapnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meminta aparatur sipil negara (ASN) baik di pusat maupun daerah ikut menggencarkan kampanye mengenai pemakaian masker. Hal ini menindaklanjuti arahan Jokowi soal masker.

"MenPAN RB minta kepada seluruh aparatur negara baik pusat dan daerah dapat mengambil peran utama untuk mengedukasi dan memberi pemahaman serta ikut aktif menggerakkan masyarakat secara luas tentang pentingnya memakai masker," ujar Tjahjo melalui pesan singkatnya, Selasa (25/8).

Tjahjo meminta agar ASN di manapun berada dapat semakin giat mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat di lingkungannya menerapkan protokol kesehatan secara sungguh-sungguh. Meski pandemi Covid-19 memasuki babak baru, yakni tatanan normal baru, atau adaptasi kebiasaan baru, namun protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan.

"Masyarakat, baik ASN maupun swasta, terutama yang tidak termasuk dalam kelompok rentan, dapat kembali beraktivitas dengan memperhatikan protokol kesehatan secara benar," ujarnya.

photo
Pelanggaran Pakai Masker - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement