REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang tengah menyiapkan skema pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19, dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan saat ini Pemerintah Kota Malang tengah melakukan pemetaan terkait sekolah mana saja yang siap untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Persiapan belajar tatap muka, terlebih dahulu dilakukan pemetaan sekolah yang siap dengan standard protokol kesehatan," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/8).
Sutiaji menjelaskan, salah satu skema yang disiapkan adalah dengan membatasi jumlah siswa yang hadir di sekolah, maksimal 50 persen dari total jumlah siswa pada tiap-tiap kelas, untuk optimalisasi physical distancing atau jaga jarak antar murid.
Selain itu, kata Sutiaji, tiap-tiap sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan sarana dan prasarana. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya adalah, pengecekan suhu tubuh, dan menyiapkan tempat cuci tangan di gerbang sekolah dan di depan kelas.
Bagi sekolah yang dinyatakan siap, Pemerintah Kota Malang akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut. Hal itu bertujuan untuk mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan bagi para guru dan siswa.
"Untuk yang siap dengan protokol kesehatan, akan dilakukan simulasi proses pembelajaran. Jumlah maksimal siswa, 50 persen dari jumlah siswa per kelas," ujar Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, jika pembelajaran tatap muka tersebut dilaksanakan, para siswa diwajibkan membawa bekal makanan minuman dari rumah. Selain itu, untuk peralatan belajar siswa juga disiapkan dari rumah, dan tidak ada kegiatan pinjam meminjam antar siswa.
"Orang tua wajib menyiapkan bekal makanan, alat tulis juga milik sendiri, tidak diperbolehkan meminjam dari teman," kata Sutiaji.
Sementara pihak sekolah diminta untuk membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin, termasuk menyemprotkan disinfektan usai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dilakukan.
Pada pekan lalu, Pemerintah Kota Malang telah melakukan simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Malang, Jawa Timur, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di sekolah tersebut, sebanyak 74 persen orang tua siswa dinyatakan setuju dengan rencana pembelajaran tatap muka di tengah pandemi virus corona. Namun, Pemerintah Kota Malang hingga saat ini belum memutuskan kapan sekolah akan kembali dibuka.
Dalam simulasi tersebut, jika nantinya ada salah seorang siswa yang sakit, maka akan langsung ditangani dan dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan akan didampingi petugas kesehatan yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Uji coba tersebut, dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang di tengah penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Tercatat, hingga saat ini, ada sebanyak 1.061 kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Dari total tersebut, sebanyak 84 orang dilaporkan meninggal dunia, 634 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.